Hiruk pikuk siang telah berlalu pergi, purnama pancar di lapangan langit
Menceritakan kesedihan dan keputusasaan seseorang yang merasa takdir hidupnya tidak sesuai dengan harapan
Menceritakan kesedihan dan keputusasaan seseorang yang merasa takdir hidupnya tidak sesuai dengan harapan
Puisi "Alunan Buih dan Detergen" menceritakan tentang proses mencuci pakaian dengan menggunakan mesin cuci.
Buih adalah metafora, kehidupan yang sementara. Baca selengkapnya di sini
Puisi untuk seorang profesor dan sastrawan yang berulang tahun
petang perlahan menghilang malam pun datang menjelang bulan bintang bersenandung!
Sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari, seperti kosmetik, makanan, dan obat-obatan.
Sama halnya dengan buih lautan, ingin ku pada rindu berserak tak karuan.. Duduk di atas pasir pantai seraya barandai andai,
Rindu yang tak pernah lengkap.
Puisi yang menganalogikan diri manusia sebagai air yang mengalir dengan pasti
Tegarlah kala semua memandangi mu dengan mata memejam.. jauh dipenglihatan ada tuhan yang sedang menyaksikan kebaikanmu
Eksistensi seorang manusia di dunia, dipengaruhi oleh sejauh mana atau sebesar apa kebermanfaatannya bagi orang lain dan lingkungannya.
Rindu yang seperti pasir, menjadi hati bagi siperindu, lelah bersabar saking lamanya, saking banyak dikhianati, hempas bagai pasir susah digenggam
Cita-cita yang tak sampai akhirnya menjadi kenyataan.
Buih di lautan seperti cobaan yang tak tehitung menghampiri sang insan
puisi yang mengisahkan mengenai pesona buih yang membuat harmoni dan ketundukan pada sunnatullah
Semua amal yang membuat seorang hamba mulia akan menjadi buih jika bukan Allah yang menjadi tujuan
Tanpa harapan yang pasti, walaupun jumlah kami terbanyak saat ini
di pinggiran lautmu aku mengemis cintaku tergolek tepar dahaga lapar memuai di atas bara kering panggangan ikan teri