Salah satu cara untuk mengubah persprektif milenial adalah mengajak untuk merenungkan kembali makna identitas keagamaan kita di ruang publik
Menag mengunjungi Katedral Makassar pasca insiden bom. Kali ini istimewa lagi, hadir dalam konteks fisik dan juga spiritual.
4 hal yang dapat kita lakukan jika menerima informasi atau berita pengeboman
Peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Kathedral Makasar merobek hati semua masyarakat Indonesia
Doktrin kelompok teroris dilakukan lewat agama yang mengatakan bahwa perbuatannya adalah jihad dan arwahnya masuk surga serta dijemput oleh para bidad
Berikut fakta-fakta dari kasus bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral, Makssar, Sulawesi Selatan.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan aksi teror tidak dikaitkan dengan aspek agama yang dilakukan untuk memecah belah umat.
Tim analis Lab 45 mengungkapkan bahwa teror bom di Katedral Makassar adalah aksi teror yang ke-552 sejak tahun 2000!
Kisah Tercecer di Lokasi Bom Katedral
Ustadz Khalid Basalamah menegaskan Islam tidak mengajarkan umatnya untuk merusak rumah ibadah agama lain. Perbuatan ini justeru merusak Islam
Teroris yang tidak bisa ditangkap/ selalu bergerak/ bunuh diri dan hidup lagi/ dan bunuh diri lagi/ dan hidup lagi/siapakah dia/ siapakah mereka/
Disaat semua pihak focus menerapkan protokol kesehatan, justru umat kristiani dibikin was-was dengan ancaman teror bom seperti yang terjadi di Katedra
Para teroris yang kerap "membajak" dalil agama sebagai justifikasi aksinya sebenarnya tidak sedang menjalankan titah agama, tapi nafsunya sendiri.
Tanpa disadari, sejatinya Moeldoko telah menciptakan, sedikitnya, empat blunder untuk dirinya sendiri.
Apakah Gereja Katolik, hirarki dan umat awam, marah atas kejadian bom bunuh diri di Katedral Makasar? Tidak, sama sekali tidak.
Hanya dengan mengutuk tindakan terorisme tidak akan bisa membuat pelaku teror itu mati kutu.
Peristiwa pengeboman Gereja Katedral Makassar menjadi bukti bahwa masih banyak yang menelan mentah-mentah ajaran agama instan.
Merespon peristiwa pengeboman yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, GMNI Malang mengutuk keras kejadian tersebut
Meski banyak sekali muncul teror di rumah ibadah. Janganlah membuat hati dan nyali kita ciut dan menjauhkan diri dari Tuhan.
Baru-baru ini kita mendengar berita pilu dari kota Makassar kepulauan Sulawesi, Minggu (28/3/2021).