Satu suasana pagi di perkampungan suara tangis berbarengan bebunyian kokok ayam dan mesin kehidupan di hari baru
Bola matamu yang berbinar menatap nanar, membawa cerita mengarungi dunia
Alangkah besarnya Tuhanku yang telah menciptakan aku dengan dua bola mata untuk menyaksikan bagaimana cara hidup di Seminari Menengah.
Rasanya belum kering keringat Bapak pada sawah yang cuma sepetak, mengalir pada buku-buku sekolahku, beriringan dengan gemetar doa Ibu
puisi, puisi tentang, singgasana, emas, tahta permata, kursi pemimpin