Kemiskinan terjadi akibat ketimpangan sumber daya. Program pemerintah ada, tapi ketidakmerataan dan moral hazard masih jadi masalah.
Tugas Uas Pembangunan Untuk KeberlanjutanSDGs 1 Tanpa kemiskinan "Tanggapan /Pandangan Masyarakat terhadap kemiskinan di daerah Medan Sunggal"
YUDYA PRATIDINA MARHAENIS!
Diskusi tentang bantuan sosial (Bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT) sering kali menimbulkan perdebatan
Pembagian BLT Gampong Pulo Iboih 2021, sumber gambar: dokumen pribadiKemiskinan ekstrem adalah salah satu masalah yang menjadi perhatian banyak pihak&
Sejak lama, program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan berbagai bentuk bantuan sosial (bansos) telah menjadi instrumen utama pemerintah
Fitriani merupakan seorang wanita hebat yang berumur 38 tahun dia bekerja keras untuk mensejahterakan dirinya sendiri dan keluarganya
Seorang ibu dan ayah yang bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang hidup dengan 4 orang anak tanpa pekerjaan tetap.
pemerintah diharapkan lebih memperhatikan para masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan
Pemerintah Desa Sumberdem dan Mahasiswa KKN UM berkolaborasi untuk Menurunkan Angka Kemiskinan dengan Bantuan Langsung Tunai Dana
Masalah sosial seperti kemiskinan membuturhkan solusi untuk segera diselesaikan, apakah BLT bisa menjadi solusi tersebut?
Bantuan Langsung Tunai (BLT) tidak hanya sebagai bantuan barang atau jasa, melainkan juga sebagai pembentuk jaringan sosial di masyarakat.
Apakah BLT mampu jadi prioritas utama jaringan sosial kita
Kisah keluarga yang tergolong mampu mendapatkan bansos
BLT Mitigasi Risiko Pangan sebesar Rp 11,25 Triliun kepada 18,8 warga mulai cair. Dirapel 3 bulan sekaligus, tidak mengikuti jadwal.
Mungkin seharusnya bansos tidak diberikan terus-menerus, karena ini sama saja dengan melestarikan kemiskinan
Presiden Jokowi kembali menurunkan Bansos berupa BLT. Anehnya bansos untuk bulan Januari, Februari dan Maret dirapel di bulan ini, di masa kampanye.
Musdessus ini dihadiri Perangkat Desa, Tuha Peut, Kepala Dusun, PD PLD, Pendamping PKH, Kelembagaan Desa lain dan perwakilan tokoh agama
Memilih capres di 2024 lebih sulit daripada beberapa pilpres sebelumnya. Banyak pemilih terjebak melihat 2 capres yang pernah dibenci sebelumnya.
Akibat serta dampak fenomena itu jika tak ditangani secara tetap akan mengganggu sejumlah aspek strategis dan mengganggu kepada hajat masyarakat
