Kini giliran Kepolisian Republik Indonesia yang mendapatkan laporan dari Jaringan Aktivis ProDemokrasi (ProDem), Iwan Sumule.
Polemik pejabat negara dalam kasus bisnis PCR kini tengah memasuki babak penyelidikan oleh KPK, BPK hingga DPR setelah dilaporkan.
Pejabat negara yang terlibat bisnis PCR telah melanggar peraturan perundang-undangan dan perpres sehingga terancam akan diberhentikan dari jabatannya.
KPPU mengungkapkan tak hanya ada bisnis PCR di masa pandemi, namun juga ada persaingan tak sehat di dalam bisnis ini.
Karena bisnis PCR yang mencuat ke permukaan banyak tokoh-tokoh yang menanggapi kasus tersebut dan berpendapat bahwa standar pejabat negara turun
4 ORMAS akhirnya memberikan laporan terkait kasus dugaan bisnis PCR di masa pandemi Covid-19 yang libatkan pejabat negara.
Andre dan Nusron menanggapi kasus bisnis PCR yang dilakukan pejabat negara dan menduga menduga adanya pihak yang terlibat dalam tipu-tipu ongkos PCR.
Tidak sulit menemukan orang pintar di negeri ini, yang mulai sulit adalah menemukan orang-orang yang memiliki hati Nurani yang sehat ditengah negeri
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah menyelidiki serius penyebab mahalnya harga tes PCR di dalam negeri.
Menteri merumuskan public policy yang wise, tidak perlu model sinterklas
Luhut menjadi negosiator dan orang kepercayaan Jokowi, namun kini namanya sedang terkena isu keterlibatan LBP dalam bisnis tes PCR
Rudi S Kamri menduga bahwa mafia PCR berada disekeliling pemerintahan sehingga pemerintah seperti disetir dan merugikan rakyat.
Mahkamah Konstitusi mengabulkan permintaan untuk membuat pejabat tak kebal hukum terkait penyimpangan dana untuk Covid-19.
Angota Komisi XI DPR RI Refrizal menegaskan bagi para pejabat yang terlibat dalam bisnis PCR dan meraup keuntungan dari seharusnya mundur dari jabatan
Bagaimana para ahli menempatkan tes PCR ini, apakah lebih ke arah skrining, atau diagnostik, atau tracing?
Mahalnya harga tes PCR sebenarnya bisa diakali dengan pembuatan mesin pcr lokal. Akan tetapi hal ini akna menutup peluang bisnis PCR para penguasa.