Dalam naskah Nagarakertagama yang ditulis pada tahun 1365 Masehi ada disebut-sebut bahwa tuak atau alkohol ini disajikan dalam acara ritual tertentu.
Konon nama bir Jawa ini berasal dari Java Bier, bir miliknya meneer-meneer Belanda. Bir dari gandum ini mengandung kadar alkohol sekitar 7,9 persen.