Pahlawan Tak Terlihat di Balik Pertanian Berkelanjutan
Mahasiswa KKN Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) pada Juli 2024 melaksanakan sosialisasi pengendalian hama
Pada Sabtu, 20 Juli 2024, tim KKN FP UB Desa Banturejo melaksanakan penyuluhan biopestisida dari serasah bunga pinus dengan apresiasi warga tinggi
Inovasi dari limbah batang tembakau sebagai pestisida alami untuk mengurangi dampak dari pestisida kimia.
Biopestisida dari puntung rokok, solusi berkelanjutan untuk mengendalikan hama tanaman.
Mengkaji lebih jauh mengenai Green Chemistry
Biopestisida dapat diartikan berdasarkan tiga suku kata yakni, bio yang bererti hidup, pest berarti hama atau organisme pengganggu
Mengatasi permasalahan lingkungan menggunakan biopestisida dan ion liquid. Pemaparan tentang biopestisida dan ion liquid dibahas dalam artikel
Biopestisida menjanjikan era baru dalam pengendalian hama yang ramah lingkungan.
Bioinsektisida mencakup berbagai organisme hidup, seperti bakteri, virus, jamur, kapang, protozoa, tanaman, dan hewan, yang dapat dimanfaatkan
Penggunaan biopestisida sebagai teknologi ramah lingkungan
Biopestisida bermanfaat untuk penanggulangan hama tanaman secara berkelanjutan. Biopestisida diunggulkan salah satunya karena lebih ramah lingkungan.
Ekoenzim merupakan salah satu contoh dari biopestisida nabati
Biopestisida adalah zat hidup yang dapat mengatasi hama yang melibatkan berbagai bahan dari tanaman, hewan, mikroba, atau protozoa.
Biopestisida dan cairan ionik, biopestisida dan ionik liquid
Green chemistry adalah pendekatan ilmiah yang bertujuan untuk merancang, mengembangkan, dan menerapkan proses kimia yang ramah lingkungan.
Bersama UNNES GIAT, Membangun Indonesia dari Desa
Istilah ramah lingkungan yang semakin berkembang di masyarakat dikenal dengan sebutan Green Chemistry (kimia hijau) atau teknologi berkesinambungan.
Tim KKN UNNES Giat 6 memberikan pelatihan pembuatan Biopestisida dari kulit bawang putih
Pertanian hayati menghadirkan potensi luar biasa bagi masa depan pangan yang berkelanjutan