Film karya Rudy Soedjarwo ini mengungkap realita kompleks hubungan keluarga melalui kisah Rahmi dan keempat anaknya.
Pengalaman saya menonton film Bila Esok Ibu Tiada. Banyak hal bisa digali saat menonton film. Baik dari sisi cerita, penyajian film, serta nilai moral
Konflik yang realistis dalam keluarga. Film Bila Esok Ibu Tiada memberikan pesan untuk lebih menghargai keluarga dan orang tua, terutama seorang Ibu.
“Bila Esok Ibu Tiada” mengingatkan kita, sudahkah kita benar-benar hadir untuk ibu? Jangan biarkan kesibukan membuat kasihnya terlupakan.
Film yang disutradarai Rudi Soedjarwo menyelipkan sejumlah adegan filosofis seperti seni merakit keramik Jepang yang disebut sebagai kintsugi.
Puncak cerita adalah momen yang telah diprediksi sejak awal yaitu kepergian Ibu mereka, Rahmi.
Review film Bila Esok Ibu Tiada dari kacamata penonton yang menyaksikan tayangan ini di Bioskop
Sumber: Fedi Nuril (Twitter)Pasti menyesakkan kehilangan seseorang yang sangat berjasa bagi kita. Baik itu saudara atau bahkan orang tua. Dua hari…
Film yang menceritakan sosok ibu yang merasa kehilangan waktu dari keempat anaknya yang sibuk dengan kehidupannya masing-masing
Film Bila Esok Ibu Tiada segera hadir mewarnai dunia perfilman tanah air pada 14 November 2024 mendatang.
Ada tujuh film Indonesia dengan genre, tema, dan cerita yang berbeda yang akan tayang di layar bioskop
Bila Esok Ibu Tiada merupakan film tentang cinta dan perjuangan seorang orang tua tunggal.