Mengapa cinta yang tidak terbalas bisa terasa sangat menyakitkan dan bagaimana seseorang bisa pulih dari pengalaman tersebut?
Aku selalu mengira perjumpaan kita pasti punya alasan. Betul, kamu datang hanya ingin memberiku sebuah pelajaran.
Patah hati ialah bahan bakar seorang penyair untuk menyalakan api perasaannya menjadi sekumpulan karya. Tak terkecuali saya, pemelihara patah hati.
Apa yang tebersit di pikiran Anda ketika membaca judul di atas? Mungkin Anda akan membayangkan suatu metafora yang lumrah orang gunakan, tetapi tidak
Surat untuk orang yang sama, sama-sama dari asal yang sama, sama-sama memupuk cinta pada sesuatu yang tak fana.
Surat kedua untuk Renny, kehilangannya adalah kehilangan separuh surga yang pernah kami cita-citakan seusai harapan ke Tarim bersama.
Perjalanan masa abu-abu dan kenangan cinta pertama
Tentang rasa dan rindu yang belum sesuai pada alamatnya
Sebuah rasa kembali singgah di hati ini, Melihatnya, seperti ada kesenangan tersendiri dalam diri
Jika aku bisa memilih...Antara api dan air...Pasti ku kan memilih api...Mengapa?Karena diriku akan membakar jiwamuYang masih memimpikan dirinya...Aku
Aku diam, mengunci pintu di kamar sendiri. Sengaja ingin menyendiri. Memandangi rintik hujan dari jendela rasanya lebih menyenangkan daripada kedatang
Hujan tak kunjung berhenti, aku melihat dari ketinggian, sekelebatan warna-warni berjalan kesana kemari, semua orang sibuk. Tapi tidak denganku, aku d
Tak ku ingat lagi kapan saat pertama kali aku melihat senyum menawan itu. Yang terkenang hingga saat ini ialah, saat tert
Aku menghindarimu Bukan karena aku tak lagi mencintaimu Tapi untuk melindungi diri dari rasa sakit Aku menjauhimu Bukan pula karena tak sayang
Antara 'kegombalan' dan harapan SIANG yang terik, di antrian ATM. Seorang perempuan muda, sedang asyik menelpon. Perempuan itu berwajah bundar bula
menjadi lilin menjadi laut menjadi angin menjadi ada lukaku menjadi jadi maka aku ingin menjadi tuli menjadi bisu menjadi tanpa menjadi hi
Hidup ini jangan bertepuk sebelah tangan kau yang gembira aku yang meringis kau yang ketawa aku yang meradang kau yang melupakan
. Waktu bergulir telah terlewati Menunggu jawaban yang tak pasti Aku di sini memeluk asa sendiri Sedang kau asyik menikmati . Harapan menggantan