Dan bagaimana pun aku akan mengingat betapa kamu adalah kisah yang pernah singgah meski sesaat
Tentang suatu hati ingin berhenti dan bersembunyi dari pelbagai kenangan jiwa
Ketika mentari bersembunyi di dibalik awan hitam nan jingga
Bersinar kembali untuk membersamai namun rasa cemburu menyelimuti
Puisi kedua dari enam rincian judul puisi tentang Pancingan, khususnya tentang Pancingan Rasa Benar Sendiri. Semoga bermanfaat.
kita hanyalah sebongkah gunung es yang menghancurkan titanic. Banyak yang melihat dan menilai, namun hanya sepucuk atas dari seutuhnya.
Aku yang terbawa angin, silau akan kemilaumu, Aku terbawa dalam kenestapaan yang tercipta dari ekspetasi
Malam itu bulan bersembunyi. Tak secuilpun wajah, binar, dan sinarnya terpancar berseri
Memori &nbs
Malam kujalani dengan tenangSeiring dengan langkahku pulangDari atas cahaya begitu terangYang membuatku berpaling ke angkasaRembulan itu sangat terang
Kau berseru padakuHentikan ituApa...?(Tanyaku)..Dia terus berlariBersembunyiDi tempatyang tak terjangkau mataku(Katamu)..Apa..?(Tanyaku lagi masih tak
By: ASN, Bromo, 25 Desember 2014 Mentari itu bersembunyi Sisakan bias cahaya terangi langit Mengurai gelap dalam kebiruan Hadirkan bayang pegunu
By: ASN, Senggigi, 17 November 2012 Kilau kemerahan warnai lazuardi langit Mentari mulai bersembunyi, hari berganti Aku tambatkan perahuku di pan
Tapak kakiku tercetak ditebal debu dada ini panas terpanggang matahari. tubuh yang menunggu lawatan pelangi Menyimpan dendam hingga membeku… Ak