Mari simak karya fiksi tentang ungkapan hati ibu Fitri, ibu dari Sahril Helmi, Jurnalis Metro TV yang hilang sampai saat ini.
Hari esok yang telah berlalu adalah guru, Mengajarkan bahwa hidup tak pernah kaku. Setiap kehilangan membuka
Pastinya, pernah mengalami orang masa lalu kembali lagi ke hidup kita ? Relate banget kan sama puisi ini. Siapa tau memang kamu pernah ngalamin.
Dan di ujung sunyi, sisa sinar redup,Hanya ingatan yang tertinggal hangat,Saat senja akhirnya melepas jemari lembut
Semua tidak berlalu bagiku. Kenapa susah melepas relamu?
Di sudut rumah tua kenangan terpendam Waktu melintas seiring detak yang meredam Nenek tersenyum dalam ingatan yang hening
Puisi kelima dari sembilan rincian judul puisi tentang Masa Depan, khususnya tentang Cara Masa Depan Kita Berlalu. Semoga bermanfaat.
Puisi pertama dari sembilan rincian judul puisi tentang Masa Depan, khususnya tentang Masa Depan Berlalu Jadi Masa Lalu. Semoga bermanfaat.
Perasaan rindu dan bahagia bertemu ramadan, namun terkadang ketika sampai waktunya menjadi abai mengisinya dengan amaliah.
Puisi ketiga dari sembilan rincian judul puisi tentang Silahkan, khususnya tentang Silahkan Dicoba Menyapa Orang Berlalu. Semoga bermanfaat.
Kehilangan waktu untuk diri, sekalipun sekadar salurkan hobi.
Tahun 2023 segera akan pamit berlalu. Mungkin tahun 2023 itu sendu dan kelabu
Waktu terus berlalu tapi kenangan tak pernah ikut berlalu. biarlah kenangan menemani lajunya waktu.
Di perjalanan waktu yang berlalu, Kita terombang-ambing dalam lupa,Cinta tersembunyi di antara kata, Masih bersama, namun kadang tak terasa.
Biarlah aku juga sudah terbiasaAku tak akan memperlihatkan semua
Mengapa pula harus berduka?
Waktu berlalu Kita lantas tak berjumpa Lama tak menengok Lama tak bertukar kabar
Tidak herankan beroleh sedang asik beginiTindakan perbuatan ada bedanya tumbuhanPenolakan kesalahan itu perlu hidup senangTidak membenarkan diperasaan