Khutbah Jumat dan pelajaran hidup. Tentang menghormati, bertanggung jawab, dan mencari keadilan.
Dalam remang senyap malam,kata-kata lahir tanpa gema,seperti dedaunan jatuh pelan,berbisik lirih di telinga jiwa.Kita hanyut dalam aksara samar,lukisa
Mungkin tak ada yang perlu dijawab, selain membiarkan waktu melipatnya pelan.
Langit berbisik lembut kepada bulan purnama Tentang teoritis tertinggi di sudut galaksi
Aku kalah, Aku merindukan mu.Dititik rindu paling puncak bayangmu menegur ingatan mengusiknya sampai cela terdalam, mengais setiap serpihan-serpihan
Sepatah kata yang terucap dalam lisan manusia merubah dunia. Menggema begitu saja tanpa kita sadari dalam diri. Sakit bahagia membisu dalam balutanya.
Puisi bercerita tentang kisah yang terukir kenanganya dipantai dan ombak berdua disaksikan oleh angin, debu dan pantai yang mengalun dengan lembutnya.
Dalam ruang sunyi ini, aku akan terus merenung,Hingga fajar menguak, dan jiwa kembali bersinar.
Pergilah, dengan senyum dan doa, semoga bahagia selalu menyertai
Jadi tutuplah matamu, dan dengarkanlah malam berbisik,Ia akan menenangkan jiwamu yang lelah,
Isyarat alam semesta menggambarkan betapa syahdunya suasana romansa dan menjadi saksi atas kehadiran sang kekasih ditepi Sungai Mahakam
Setiap pekerjaan harus dijalani dengan sabar karena di balik kesabaran terdapat hikmah yang sangat besar
Diam yang berbisik dalam kesunyian, mengajak jiwa merenung akan kehampaan yang ada. Namun tak hampa, ada makna dalam setiap kerinduan yang terpendam
Terinspirasi dari bisikan angin, puisi ini mengajak kita merenung tentang keajaiban alam & pentingnya menjaga kelestarian bumi.
Sulit mengukur cinta yang tidak dimengerti ketika hati dan raga ingin bersama tapi waktu tidak ditepati.
Tahukah kamu bahwa ini adalah kisah seorang yang mencintai bertepuk sebelah tangan
Perlu diketahui ternyata berbisik dua orang ketika tiga orang sedang berkumpul itu di larang oleh Rasululllah saw. dapat menimbulkan kesedihan
Aku masuk ke ruangan dengan matras yang sudah menyambutku penuh kehangatanKemudian aku berbaring dengan pasrah seperti tentara yang telah kalahSeketik
Dulu ....Senja mengajarkan kita diamMenatap dalam kebisuan Kau tetap diam!Dulu ....Fajar mengajarkan kita ceritaMencecar dalam keributanKau hanya
