lelaki berjalan sendiri/di belakang meluas luka diri
Cinta dan luka yang diakibatkannya ternyata mampu membunuhmu secara perlahan.
Sebilah belati di tangan pandai besi adalah sebentuk karya yang menyisip pengharapan
Tak akan belati kepada luka Tak akan luka tersebab kata Karena kata merindu kalimat Sejatinya kalimat tak mungkin berkhianat
Puisi tentang puisi sebagai jalan sunyi.
Kala langit jingga, Sinta pijakkan langkah menuju surga kecil di ujung Bukit Karet. Peluh mengucur deras dari ubun-ubunnya. Ribuan anak tangga berkamu
Durian masak yang kekuningan, menggoda mata dan seleraPisau tumpulku tak mampu menembus kulitnyaBelati kunoku tak bisa merobek tutupnyaKadang, durian
Sebuah siang telah turun pada sebuah sajak, kata-kata menjadi kerontang, suara-suara menjadi teriakan di hamparan sunyi, membentur tebing, memantul be
Wajahnya pucat pasi, setiap malam kepalanya dipenuhi dengan rencana-rencana belati. Menikam pada dataran, lembah-lembah, juga di puncak bukit. Se
Dua matanya tajam mengintaiHati berdebar tangan gemetarBatin bimbang antara "ya" dan "tidak"Logika memaksa, harus segera!Sosok bos preman garang memen
Brak! Suara daun pintu terbanting keras. Mengagetkan Ariyo yang sedang asik menonton TV. Ia terperangah, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya di a
Des, dari lolongan penjelang kematian mereka, dan pancaran belatimu di langit hitam, aku tahu kau mencariku. Sengaja aku tak beranjak. Saat itu a
Rocker Juga Manusia' by SeurieusIjinkan saya penulis, memakai syair lagu ini untuk menyikapi 'sitkon', situasi kondisi di negara kita.ROCKER juga Manu
Pagi buta dengan aroma alam mengandung kesejukan. Mata masih meraba dunia dan kaki menjejaki jalan setapak penuh embun. Suasana pagi sudah ramai, belu
Aku melihat banyak orang berlalu-lalang. Pakaian mereka bersih. Tubuh mereka harum. Rambut rapi tersisir. Di tubuh mereka ada asesoris penanda kekinia
Tadinya aku peduliPadamuPada cerita-cerita yang kau curahkan padakuPada lelah yang bergayut di pundakmu Barusaja kusadariKau tak lebih dari kawan
Engkau seorang pembunuh Telah kau bunuh sepi dengan belati Tanganmu berlumur darah segar Dalam nadiku racunmu menebar Betapa lukanya aku, tertu