Sepenggal Dialektika dan gossip Maya tentang peradaban Istana tikus tohh
Kocok terus, putar terus, jangan berhenti, hingga angka kemenangan sudah terkendali.
Kera Kau Tau, Tau Kau Kera, Kau Tau Kera berikan kesempatan untuk ibu tiri nasional
Gerbang Suci yang menghantarkan pada kemuliaan bersama anak cucu bangsa
Puisi Semerdekanya tentang Terbangnya Pemuda bangsa
Puisi Merdeka Mengejar majikan
Ada kalanya puisi tergeletak di sebuah gang. Seperti apa jadinya? Sila baca puisi ini.
Kutitipkan kata lewat senda guraumu. Menemui sepi di luar jendela. Gelap adanya. Seperti yang kau tanya.Saat tengadah, harapan tidaklah gundah. Masih&
Negeri Insulinde. Kursi begitu berkuasa. Saling incar visi dan rebut misi sudah biasa. Nyinyir bersembunyi di balik sepoi pohon nyiur berbusa.Negeri I
Ke arah tujuan, membawa bintang-bintang titipan kehidupan. Menemui pagi dan saling memberi senyuman, adalah sahabat perjalanan. Wajah-wajah ketulusan&
Seekor merpati putih nan gagah, bertengger di dahan menjulang. Meneteskan keringat pasukan malaikat Izrail. Bebercak embrio tangis manusia, di lembar-
Hari ini, engkau menampar. Keras dan kasar!... Amarah menggelegak. Ubun-ubun tumpat. Hela napas menyelimpat umpat. Di detik itu.Hanya rasa,&
Kau belah dadaTiada duaLucut tanpa sisa, untuk diaDi dadamu tak lagi temaramdia bersemayamDiri kau peramdia-mu meminta istanaKau beri nirwanaDiga
Seperti ini hujan, kata kita akan berjatuhanMenadah harapan-harapan, jalan lingkar, ke depanAkankah kita memunguti, sesuai kata hati?WaktuMenghidangka
Di tiap awal tahun, kita merangkai rencanaMeletakkan malam di beranda siangHingga siang kadang bosanDan meletakkan malam di kelopak mataKita sejenak b
Ketika aku meletakkan waktuEngkau menjinjing dukaLalu, kau tumpahkan di berandaSekejap, otak kita saling tuding tandaKucoba merangkai dukaMeskipun aku