Buku 'bajakan' tak lagi menjadi hal yang tabu ketika didengar dan dikenal.
Buku versi digital alias E-Book telah berlayar dan berkembang di Indonesia pada 20 tahun terakhir.
Ketika mendengar kata 'murah' dalam dunia perbukuan, tidak sedikit orang yang langsung tertuju pada buku bajakan.
"Mana ada buku resep yang dijual di harga Rp 2.000, lebih murah dari biaya parkir motor di warung." ujar Chef Devina pada keterangan tertulis di laman
5 cara efektif untuk beralih ke pilihan legal dan dukung penulis serta penerbit. Saatnya membaca dengan bijak dan bertanggung jawab!
Di negeri tercinta Indonesia, pembajakan buku bukan lagi dilakoni secara 'perorangan', melainkan sudah berdiri menjadi suatu 'industri yang besar'.
Hindari dosa-dosa berikut agar aktivitas membaca buku menjadi begitu sakral.
Cetak Legal vs Cetak Ilegal, Pembuatan Buku Bajakan yang Merugikan Para Penulis
Di era digital, buku bajakan mengancam industri kreatif. Simak dampaknya bagi penulis, penerbit, dan pembeli, serta langkah untuk melawannya.
Menulislah sesuatu yang harus orang lain baca, bukan yang ingin dibaca banyak orang
Seiring berkembangnya era digital, kita semakin mendapatkan kemudahan. Namun, dibalik itu tentu terdapat kegelapan seperti maraknya buku bajakan.
Buku bajakan adalah buku yang diproduksi, diduplikasi, dan dijual kembali tanpa izin penerbit. Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.
Dengan kita membeli buku bajakan kita secara tidak langsung memperkaya para pencuri karya dan merugikan para pencipta karya.
Asyiknya Memakai dan Menikmati Produk Bajakan
Jika pergi ke daerah Glodok Jakarta Barat, gampang sekali menemukan film bajakan dalam bentuk piringan
Sudah jelas di sini penulis adalah pihak yang paling dirugikan secara finansial, Penulis sudah seharusnya untuk mendapat imbalan yang setimpal.
Sedih sekali melihat banyaknya buku bajakan. Apa solusinya?
Salah satu jenis bandit yang hasil tindakannya membuat geram. Jenis bandit ini adalah jenis yang suka melakukan pembajakan buku
Pembajakan buku di Indonesia memang nggak ada habisnya, hingga kita sedang tren penjualan buku bajakan lewat marketplace
pesan novel "Selamat Tinggal" Tere Liye, ia menyuguhkan makna penting yang terletak pada setiap tokoh yang terikat dengan segala kepalsuan dalam hidup