Puisi yang mengungkapkan rindu menggebu, tanpa adanya balasan
Ilmu yang bersinar menerangi semestaSecerah impian istri terpujaTenangnya air mengalir dalam bijaksanaRiuhnya dzikir bermunajat tulusnya doaImpian seo
Saat persembahan indahku tak berbalas Kudiamkan saja saat kau melintas Tak kuduga kau berpuisi spontanitas: "Andaikan sepasang burung dalam sangkar e
Hari ini esok atau lusa menghadapimu, kuucap Laa haula wa laa quwwata illâ billah
Puisi religi tentang keimanan dalam mencapai ridho Tuhan YME.
Ziadah hati tersenyum memuaskan Akan terbuka pintu surga penuh kenikmatan
Sedih membukit sakit dihempaskan, dia pergi tanpa alasan, saat kau berusaha memperbaiki
Aku kini mengalamiLebih murung cenderung menyendiriPikiran buruk tentang diriKehilangan kendaliNafsu makan hilang tak terasa perut nyeri
Daun-daun menguning yang berguguranEntah berapa musim berserakanWaktu berlalu menuju hari penantianIngin aku bertanya kepada kekasih pujaan
Basah tak berbekas menyisakan ceritaAir berkumpul menghilangkan dahagaInsan yang peduli menggalang setiaKeutuhan jiwa dalam menumpas dusta
Syukur dan sabar mata uang dalam dua sisi Upaya hati menuju satu mimpi Perlahan nan pasti menebar peduli Ripah tentram hidupmu sebuah inspirasi Ada ba
Bersabar dan terus bersabar hingga batas mati. Eratkan iman dan taqwa sebagai jati diri
Persembahan 10 November, mengingatkan jasa para pahlawan bangsa dan pejuang cinta untuk orang-orang tercinta.
Empat puluh tepat sebagai penyuluhMawas diri luas tak menyendiriPengingat waktu sangat terbantuAyah ibu bersusah payah menyerbuTinggalkan nyaman terpe
puisi yang membahas mengenai seseorang yang berharap selalu dalam lindungan
Uraian isi hati dalam awal judul puisiku menjadi teman setiaku. Ruang baru kuisi tanpa pengaruh para pendahulu
Taubatan nasuha Sebelum menyaksikan kematian yang datang Aku mulai tersadar apakah Tuhan mulai bosan
Rehatlah diri mengontrol rasa jenuh, Ajak dua hati bersihkan dari angkuh
Baiklah aku balik saja ke tempatku. Baru saja aku merasa malu, Selama ini memendam rindu. Seindah hidup di mata melupakan yang di hadapanku
Saat ini teruskan rayuanmu dengan merdu mendayuYa saat kau datang lagi bershalawatlah agar terbuka pintu itu