Sebuah puisi untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia, mengenang hari sedih dan duka perjuangan, hari cerah kemerdekaan.
Saya tidak tahu pasti apakah istilah "lagu wajib nasional" yang saya angkat sebagai judul, sudah tepat atau malah keliru. Yang saya maksud di sini ada
Jemari tangan menempel di dahi tepat di atas pelipis mata kananku. Kedua kaki rapat, badan tegap, dagu kuangkat lurus memandang ke bendera sang
Lagu bisa menjadi teman diberbagai aktivitas. Bahkan ada setiap lagu mungkin memiliki kenangannya tersendiri bagi kita. Entah itu kenangan manis ataup
Rasululah SAW bersabda: “Barang siapa yang gugur karena mempertahankan hartanya maka dia syahid, barang siapa yang mati karena mempertahankan darah (n
Senang rasanya kalau mempunyai teman yang bisa memberi suatu wawasan yang baru, berkumpul dengan mereka tidak pernah saya rasakan ruginya, tidak perlu
Kepada adik-adikku penjaga hati Sang Merah Putih, Kepada anak-anakku pewaris Persada Nusantara, menjelang usianya yang ke-69 ini, Indonesia sanga