Sunan Gunung Djati-Angkot yang saya tumpangi berjalan lambat. Antrian kendaraan terjebak macet. Panas matahari jelang sore menembus kaca jendela mobil
Sunan Gunung Djati-Blog adalah diary, mimbar, rumah, sekolah, senjata, pasar, tempat hiburan, meja diskusi. Ribuan orang telah memilikinya dengan bany
Sunan Gunung Djati-Kasvha pergi dari Suriah, meninggalkan Khosrou, sang penguasa Persia tempatnya mengabdikan hidup demi menemukan lelaki itu: Muham
Sunan Gunung Djati-Dewasa ini anak SD kelas 4 pun bisa dengan mudah mengakses internet. Ck ck ck, anak zaman sekarang… Ya, tadi siang, saya didatan
Ketika ruang beropini di media arus utama masih sulit ditembus, www.sunangunungdjati.com sengaja dibuka untuk menghimpun suara para mahasiswa bloger.
Sunan Gunung Djati-Di Sini, berjuta orang merindukan cahaya masa depan yang menyala terang, terlihat dari kejauhan titik cahayanya seperti kerlip bint
Sunan Gunung Djati-Benarkah setiap “kebenaran” selalu mungkin diberi tanda kurung dan di dalamnya ia punya kemungkinan untuk bisa dilukai? Pantaskah
“Agama memiliki sembilan nyawa…” demikian Goenawan Muhammad bicara. Ia tak pernah mati-mati meskipun manusia—atau apapun namanya—menusuknya berulangka
Sunan Gunung Djati - TAHUN 2006 yang lalu, kita kembali dikejutkan dengan jebolnya “tanggul” perdebatan yang lebih massif tentang poligami. Gegap-gemp
Komentar dan Catatan Kecil Tentang Penulis Buku Catatan Harian Oposisi Rice Cooker Tak ada gunanya mati jika kamu tak menghantui ingatan seseoran
Sebuah Introduksi Islam Santai Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah
Sunan Gunung jati - Pukul 22:15. Malam itu, saya belum tidur. Ketty, kucing saya, tengah asyik nonton tv. Di Metro TV ada program menarik: Metro 10. M
Sunan Gunung Djati-Buku ini lahir dari obrolan kami bersama; saya, Ibn Ghifarie, dan Badru. Substansi buku ini ditulis secara online oleh blogger Suna