Dua pekanWaktu yang terbilang cukup singkatNamun sedikit sekali yang sia-siaSetiap waktunya adalah maslahatBerpuluh tahunRupanya hidupku selama ini sa
Indahnya fajar memanggil jiwa yang bersendu Pintu beranda terbuka lebar Seolah ada tamu penting yang akan datang Aku, Mencoba ters
Saat bayangmu berhasil mendekap seluruh ingatankuSaat itu pula rindu berhasil menyerang Segala upaya ku coba tuk menghapusmu Namun, berakhir
Kau lihat langit biru di atas sana? Indah sekali ditemani gumpalan awanKau dengar kicauan burung-burung itu? Mereka tengah berbahagiaDua perpaduan keb
Saat bumi yang ku pijak masih sama namun dengan rasa yang berbedaSaat ruang yang ku kunjungi sama namun dengan hal yang berbedaSaat hari yang kulalui
Aku lebih senang mencurahkan isi hati pada tinta yang tumpah di atas kertas daripada harus menyatakannya langsung padamu Aku lebih senang memandangimu
Aku tersadar di hari yang tak sama Mengenang jelas sesak di dada namun masih samar Keringat bercucuran di kening, basah Semuanya terasa kosong namun t
Berjalan menelusuri kota baruMengamati keadaan sekitar dan coba tuk menyapaSesekali, berhenti sejenak tuk bergabungTak jarang ada yang menjadi kawan b
Aku menyimpan rindu sendiriKesepian di tengah ramainya kotaHati perih sedang menangis dukaMengkhawatirkan sesosok yang jauh di sana "Adakah kau j
Masihkah ada senyummu untukku?Selalu menyapa disetiap pagiMasihkah ada tanda tanyamu?Menanyakan kabarku disetiap detikMasihkah ada matamu yang berbina
Hati yang terpisah jauh oleh jarakPerasaan yang diuji oleh waktu Di sini aku masih sendiri, kelihatannyaNamun aku percaya, hatiku memilikimuMeski
Tentang rasa yang terus mengalirRutin menyapa disetiap hembusan napas Tentang rasa yang menguasai hatiMembolak-balik bahagia dan sedih sekaligus&
Sebenarnya ini adalah rasa yang indah Penuh rasa, juga dengan makna Sejuta kebahagiaan Berbagai senyuman manis Namun mengapa ada tangis di dala
Bahagiamu adalah anugerah bagiku Terlebih tawamu, Sempurnanya bahagiaku Tak pernah kau marah meski memuncak tingkahku Selalu ada cara baikmu tu
Di sini aku berpijakBerdiri tegak penuh semangatBersama awan putih,juga langit biru menjadi saksiBahwa aku senantiasa berdiri tegar Namun sayang,
Hati rapuh bersama sunyiMencoba bersahabat hanya dengan anginBerbicara dengan semuMendamba pada angan Senyum manis yang dulunya melekat,kini puda
Sakit sekali hati iniBatin tersiksa atas bebannyaMerasa bersalah meski bukan kesalahannyaBerteriak marah karena ia teriris Mengapa?Miris sekali b
Kau hadirkan kembali bahagia di hatikuHampa yang dulunya menguasai telah tahu diriBahwa porsi untuk cinta lebihlah besarKau mekarkan kembali mawarku y
Kau menangis karena perasaanmu sendiri Kau meronta kesakitan atas pilihanmu sendiri Kau salahkan orang lain atas kesalahanmu sendiri Memang kau yang m
Perkenalkan, dahulu gadis kecil ini adalah manusia yang beruntung. Kepintaran, kecerdasan, kebaikan, kecantikan, bahkan popularitas, seakan berpihak h