Kicau burunglah yang membangunkannya pagi itu. Ah, atau barangkali sejuknya udara pagi. Tubuh tuanya bergidik kala dibelai embusan angin. Ia membuka
Aku adalah pengagum rahasianya. Aku memang tidak mengetahui namanya –dia pun barangkali tidak mengetahui namaku juga. Dia bukan manusia tercantik yan
Rasa empatiku telah mati Aku makhluk tercela Berdiri pongah dengan rongga Tegar di atas fondasi yang rapuh Benteng jiwa sekokoh lumpur