Senyum mu adalah lembaran,Tanpa tinta noda yang berhamburan,Canda mu adalah pena harapan,Syair anggun catatan harian.Pena kembali mencatat kata,Dengan
Laksana Pohon di tebing tembok China Engkaulah akar yang merambat mencari tanah tuk menghidupkan rantingnya,Menelusuri cela-cela bebatuan Karang yang
Aku adalah Puisi,Puisi ku adalah kamu,Jika kamu belum paham aku,Temukan aku dalam sajak-sajak ku.Ada waktu yang menjawab mu,Dalam catatan kiasan ku ,D
Bola matanya penuh misteri,Sikap anggun yang yang penuh arti,Lentik jemari lembut aduhai,Hangatkan pikiran yang sedang lesu dan letih.Rambutnya terura
Sunyi dalam keheningan,Dalam diam penuh ketenangan,Ada amarah yang mencekam dalam lara,Lewat doa kulantunkan harapan.Sendu tangisan tanpa suara,Memoho
Aku kehabisan kata-kata tuk berbincang,Aku kehabisan ide tuk bercanda,Bahasa yang dilontarkan dari mulut ku hampir selalu diulang,Dan ku amini engkau
Terbangunku dari tidurku,Dari pangkuan bantal buatanmu,Semangat pagi kian gemuru,Menyambut fajar anugerah-Mu.Aroma Kopi melegahkan mata,Membangunkan s
Engkau Pelita Kegelapan yang selalu menerangi setiap langkah kakiku,Menuntunku tuk melangkah maju,Tuk mengejar mimpi kecil harapanku.Aku tidak tahu ca