Puisi tentang pentingnya diam. Baca lengkapnya di sini
Rindu saja Aku tahu, tak perlu mengganggu saja Menjauhimu bukan mauku tapi kamu
Hingga akhirnya masa itu mungkin segera tibaSaat Sang Pencipta bersabdaInilah sesungguhnya maksud yang adaMembawamu menjadi pribadi yang sesungguhnya
Sesaat kulihat jendela, Aku mengatakannya masih pagi
Aku dan kamuItu saja yang ku mau, Apa mungkin ada jeda
Ada setitik air mata bergulir sudah bemarkan telah lelah batin yang mengoyak sakit, seolah segala kenyataan menggigit
Aku sedang lupa caranya menulis cinta, Apakah benar untuk sekedar dirasakan
Cinta yang terlukis tak hanya nyata dalam jiwa, Saat terlantun kata tentang sesama
Katakan pada hati yang mengharap jawab jujur Betapa sungguh hampir hancur lebur dengan segala pilu Karena satu kenyataan getir nan sendu
Terima Kasih Ceria kau bagikan kembali Melalui sosok kecilmu yang lugu Mungkin perwakilan rasaku padamu di masa-masa yang telah lalu
Kau selalu bisa menyembunyikan itu dengan rapi dari mereka tapi tidak padaku. Baca selengkapnya puisi "Sembunyi" di sini
Anugerah luar biasa yang sering terlupa karena dianggap biasa
Puisi untuk keponakan tersayang. Semoga tercapai cita-citamu.
Puisi-puisi yang bertebaran di hatiku
contoh puisi, puisi, puisi ibu, puisi guru, puisi adalah, puisi guru
Night comes so longI am waiting for the sound of peaceAfter all the day's troublesI really miss the nightLook at the sky above meThe wind blows the cl
Percuma juga aku membahasnya denganmuAtau memperbincangkan dengan bahasa sehalus apapunSaat rasa tak sukamu telah membara memenuhi dadaLalu menjadi ca
Mengapa tak kulihat sorot mata ituYang selama ini menjadi alasan rinduHanya ada muram di rupa wajahmuApakah gerangan sebagai pemicuAku tahu musim huja
Dalam sendunya hujan kala senjaAku mengenang sebuah rasaSaat pertemuan pertama kitaDalam sejenak menggugah asaKelembutan sikap terlukiskanSungguh nyat
Kau mengejar apa di remangnya senjaKau temukan apa di derunya pagiKau dapati apa di teriknya siangKau menemukan apa di akhir malamSeperti elang dengan