APBN 2023 baru diketuk Kamis, 29/9/2022, dengan asumsi kurs rupiah Rp.14.800/USD, eh kurs rupiah sudah loyo Rp.15.200-an/US$
Kalau APBN 2023 Rp.3000-an triliun, lalu kinerja ekonomi 5,3%, tak sesumbar pernyataan Menkeu, pertumbuhan 6% di tahun 2023. Entah tautologies apa ?
Kementerian Keuangan perlu cermat lagi dalam memprioritaskan belanja negara.
Di layar IDX kemarin, IHSG cenderung menguat (persisten di 7000). Namun aksi melego saham merah putih oleh investor asing juga cukup kencang.