Dalam temaram lelampu jalanan Seiring gemerlap cahaya diskotika yang tengah merasukinya Jiwa dan pikirnya diperkosa Pada nafsu samudera dan lahan p
:mengenang embah kakung Lebih dari satu jum’ah berlalu sudah Deru deras linang hujan dan geraman-geraman penyesalan Mengering meresap dan membatu
kata-kata bahkan kata-katamu sendiri kadang berlaku seperti doktrin. sedang doktrin bagaikan kaca jendela, yang darinya kau bisa melihat kebenaran, na
:kampret belum berhenti. raung nyanyi harmoni dari tiap-tiap loji dan.. inilah penghujung interval Ia, dalam waktu menyembelihnya, russian r
:hawsu la "tiga dari lima. tiga dalam lima. dan malam tanpa lelampu tak ada bedanya dengan siang pemancung." seperti berlari dari mati. selalu,
Aku menatap ke sekelilingku, dan tak menjumpai Abdullah.. oh, rupanya aku sendirian.. *kau takkan pernah bisa membayangkannya, sambil mengunyah s
*ia memang tak ada di sini, ia akan kau temui dengan berjalan di kekudusan sunyi, sambil memanggil Tuhan tanpa henti.. ... "dan agaknya aku mema