Rasanya sudah lama sekali aku tidak pernah lagi membuat Cerpen. Bahkan aku sudah lupa kapan terakhir membuat Cerpen.
Trotoar Kebun Raya Bogor tidak menyangka menyimpan kisah mengharukan bagi Anindia Nilajuwita. Kisah masa SMA yang selalu terpatri di hati gadis ini.
Beberapa hari ini Anindia terlihat sangat bahagia. Di tengah rutinitas menjalani semua kegiatan profesionalnya, gadis lajang ini lebih bersemangat.
Sosok Anindia Nilajuwita adalah sebuah potret wanita karir masa kini yang sangat profesional di bidang yang dia tekuni.
Anindia baru saja selesai mandi usai pulang kerja sore itu. Gadis berparas cantik ini terlihat segar menikmati senja di teras Apartemennya.
Anindia Nilajuwita melemparkan tubuh rampingnya ke atas sofa empuk. Malam Minggu sendu, gadis berusia 30 tahun itu tidak melakukan kegiatan apapun.
Anindia harus memutuskan pertunangannya dengan Roby karena lelaki ini berhianat dengan gadis lain. Roby harus bertanggung jawab menikahi gadis itu.
Di depan wanita cantik berusia 30 tahun ini sebuah laptop masih terbuka. Mata indah Si Jelita itu juga masih menatap huruf-huruf pada layar laptop.
Hati Anindia Nilajuwita berbisik mengusik keheningan panjang kemudian pergi bersama selembar kenangan masa lalu. Entah kemana.