Keangkuhan muncul karena berasumsi memiliki keunggulan tertentu dibanding orang lain.
Narasi bertaburan sana sini. Retorika mengecoh sana sini
Kau sebut dirimu insan lemah tapi Tuhanmu tak kau sembah
persaan yang tersekap oleh psikopat yang terkadang hangat sekalikus kejam menghujat
Dunia menawarkan beragam ujian, berhenti merasa tinggi dan tak berbatas
Suatu hari, badai datang dengan keras,Tembok yang kuat pun hancur tertimpa petir yang menderas.Cicak sombong terjatuh, terlempar ke tanah,
Akan Dilalui Jika Tuhan Menghendaki
Ia duduk, angkuh menatap langit Berceloteh tentang keelokan dirinya Ia bangga, bertingkah pongah
Kita hanya tanah yang ditiupi ruh, mengapa harus berlaku angkuh
Rendah hatilah, yang sesungguhnya hamba rindu....
Adian Napitupulu mengejek Prabowo yang berkali-kali kalah, bukan lawan Ganjar. Padahal megawati juga dua kali kalah, bukan lawan SBY.
“Ehhhh, tungguuuu ... tungguuu akuuu,” teriak Mamad sambil buru-buru meyambar sepedanya dan cepat-cepat menyusul Roni dan Fauzi.
Sudahkah kita menyadari bahwa hidup kita sesuai dengan rancangan TUHAN atau sebaliknya ?
Yang angkuh akan kalah, yang berbesar hati akan menang bila strategi dan komposisi pemain tepat.
Sorot matamu membuatku enggan menatap wajahmu. Kawan, sikapmu jauh berubah. Tutur katamu tak seperti dulu lagi
Derita seorang dibalik rasa angkuh yang merengkuh penuh.
Tetapi pada suatu pagi tandan buah mangga muncul di beberapa tangkai kedua pohon mangga itu, bukan main gembira keduanya juga si pemilik kebun mangga
Kehidupan alam yang selaras, saling membutuhkan, memberi dan menerima satu sama lain, sebuah potret kehidupan yg mestinya jadi inspirasi buat manusia.
Penyair pinggiran muntahkan kata-kata penyambung lidah