Terkadang, dalam kesendirian, kita menemukan keindahan yang tersembunyi. pikiran kita mulai melayang jauh, dan kenangan-kenangan indah menghampiri
1 sebelum bertetangga dekat dengan takut aku berjalan tak peduli alas, ke mana saja ke tempat-tempat yang disebut bahaya bagi sebaya ma
1 tak ada yang lebih gelisah dari pagi hari :ketakutan terlambat datang keragu-raguan akan pergi 2 kau berlalu-lalang di mataku s
Sudah sejak lama orang-orang di Jakarta tak mengenal makan malam. Mereka mesti merelakan jam makan malam menguap dalam perjalanan pulang. Mungkin in
Saya selalu suka bertemu dengan orang-orang baru yang gemar bercerita. Mereka lebih menyenangkan dari televisi—pengembang drama. Mungkin saya menem
Pada mulanya, Antologi Prosa Kejutan! adalah bagian dari proyek 99 Writers in 9 Days yang diterbitkan secara mandiri melalui nulisbuku.com pada Oktobe
Firman seperti terkutuk. Bayangan Disa yang menangis dengan gaun pengantin lengkap tak mau lepas dari mata dan pikirannya, meski dalam kantuk. Ia m
Mbak Tuti Sejak kali terakhir kau menghubungi kami, sejak nomorku habis masa tenggang karena pulsa tak terbeli, Ibu tak pernah berhenti menyebut na
[caption id="attachment_77613" align="alignleft" width="300" caption="dok. pri"][/caption] Terlepas dari ada atau tidaknya dinding pemisah di 2nd A
Kepada Tuhan, zat tunggal penguasa isi semesta dan segala pergerakannya yang penuh kejutan. Terima kasih untuk ini itu anu, segala rupa dalam hidu
Ada sesuatu di matanya yang entah apa. Sesuatu yang belum aku tahui bentuknya. Mata coklat bening itu, menghanyutkan. Selama ini aku terlalu
O, ada apa dengan angka-angka? Berapa yang kau miliki, lainnya tak miliki? Bagaimana mereka menjadi penting, sementara kalkulasi belum berakhir?
Selamat malam, Biru. Kepala ini lebam isinya. Apa kau tahu sebab semesta muram? Siapa sedang berusaha memakamkannya, perlahan? Ia tak p
Bermimpi tentang segala kemungkinan untuk menghidupkan mau untuk melunasi tagihan dalam jalan menuju nyata benar-benar ketakmungkinan semesta t
Ini, saya bayar utang cerita yang belum selesai dulu itu. Akhirnya, selesai. Lega :) ————————————————— Sarapan “Aku tak mau tinggal di gorong-
Aku ingin ke Utara. Beberapa jenak ke Selatan, ke Timur, ke Barat. Kau bungkam di Pusat suara. Semua hilang. Semua tak ambil dengar. Seperti
Ini berkah, saya sumringah. Maaf jika mengganggu waktu kalian, semoga tak jengah :) Saya ingin berbagi kabar bahagia. Setidaknya ini membahagiak
aku sedang tidak butuh siapa-siapa tidak perlu apa-apa sekadar pinta ---------- Depok, 16 Agustus 2010
maaf (lagi) ------ Depok, 15 Agustus 2010
jelaga itu hadir :menyeruak di antara darah nanah yang lendirnya terlalu nyata hingga bias di mata bagai pandir-pandir di dalam gedung Opera