Tuhan punya rencana. Ya, pasti Tuhan punya rencana. Di dalam setiap peristiwa, selalu terselip makna. Alur dari masing-masing kisah memang telah Tuhan
Aku putuskan meramu sepilihan kataDari rasa yang lahir bersama semestaTentang makna sebuah perjalanan: langkah sekaligus hatiSehabis berakhirnya senja
ada jarak yang menengahi kitaialah raguia tenggelamkan segala abjad yang telah mengapungkala cakrawala tinggal sejengkal sajabarangkali takkan pernah
semalam,Tuhan memberikan kesempatan bagiku untuk memandangmu meski dari kejauhandi bawah panggung pementasan,aku berbaur bersama berbagai kalangan yan
Senja adalah sementarasesementara pertemuan antara nafas dengan duniadan tentu saja,kita(Semarang, 2018).
takkan kau jumpai air matasesuci air matakuyang senantiasa kukuras habishingga kerontang dua bola indrakudan kala hujan mengguyuri retak muka tanahyan
Wanita itumasih berjalanmeski diinjaknya kerikil setajam belatiwanita ituenggan berhenti berjalanmeski langkahnya terseok pasung sekokoh untaian ranta
menatap matamu adalah syahdumenjauh darimu adalah rinduaku bergulat dengan waktutatkala memintal susunan namamudan apa yang sedang kucoba pintalhanya
Siang menjelma sore,di sebuah ruang memanjang dengan laju luar biasa,membaur acuh tak acuh dalam satu dimensi waktu,terpenjara sementara oleh barisan
lautan menjadi saksibetapa kausayangi ia dengan hati yang sucilalu detik beralih ke sebuah sisidi mana lagi?kaucari hingga matari bersembunyidan bertr
di balik sekatyang menjurangi keramaiantumbuh subur sebiji sepipada ketandusan nan maha retakmenjulur tinggijilati lanskap terbingkai udaraderai tiada
Ayah dari apa punggungmu terbuat? nampak kokoh tiada celah laksana tegap sang himalayaAyah guratan apa di wajah tampanmu? begitu dalam tubirnya menika
ada butir gaib terbawa anginmenyisipi pori di balik juntai mahkotalalu ada yang berderai:sebuah namasebermula adalah keping durasiyang menggeliat kala
pertanda adalah detik yang kian parauyang kembang bersama sakura, dan; timbun ditelan dedaunan maplepergulatan antara matari dan awanberevolusi l
Untuk: Bapakkuada gurat abadi,dipatri mastodontetes demi tetes,banyak kali membasahidan muara,tiada sepercik pun tertangkap pandangwalau belulangmenci
di sebuah pesisirtegak berdiri seorang fanamenengadah bersiram suryamenyusur lautan fatamorganagelombang berlomba melibas ganas;tentang renjana yang t
Untuk: Ibuku pada suatu pagidentangan denting terdengar tiada hendak bergemingjauh nampak gerangan lelakon di balik tabirmengetuk lemah serambi r
di bawah rimba kesumba senjatatanan abjad membanjir dari hulu pelipis: sebongkah jiwayang lama berendamdi dalam bejana antartikabercermin kemudian Iad
di kedalaman samuderapada ubin-ubin alam rayarapat halimun menyelimutmenyamarkan gaung; tanpamemberhala sang bermudalalu muncul Socratesdisusul Platon
pada masa kanak-kanakdigul tak lebih dari kegaibanbahkan sekelibattak nampak pandang barang setitikzam-zam membuncahdari pasang-sepasang retinatamasya