<< SebelumnyaMasih terkagum-kagum dengan pemandangan di luar kereta kencana, aku berpaling ke arah wanita cantik yang mengenakan kebaya penganti
Bagian Dua Puluh TigaSeribu Nama Satu Makna*"Hai manusia, Sesungguhnya kami ciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menja
Bagian Dua Puluh DuaSang Ratu*Negara Kesatuan Republik Indonesia telah bubar pada tahun 2020 yang lalu. Kini, sejauh mata memandang hanyalah hamparan
Bagian Dua Puluh SatuDi Bekas Negara Kesatuan Republik Indonesia*Mataku menyapu sekeliling bekas bangunan. Puing-puingnya berserakan di mana-mana. Seb
Bagian Duapuluh Pilpres yang Berdarah***Sang Waktu memperlambat langkahnya, lalu berhenti sejenak sambil menatapku. Tak lama dia kembali me
Bagian Sembilan Belas Panggilan Dari Ruang waktu*Aku terus berjalan menembus gelapnya malam. Di antara sayub-sayub suara yang tengah berkumandang
Bagian Delapan Belas Dewi Malam *Langkahku terhenti di depan seorang wanita cantik yang mengenakan jubah panjang berwarna hitam pekat di dep
Bagian Tujuh BelasSejarah Anak Gunung Krakatau dan Misteri Wanita Berjilbab Hitam di Selat Sunda*Sejarah Anak Gunung Krakatau"Aku masih tidak ingin me
Bagian Enam BelasJilbab Hitam***DI BAWAH LANGIT yang menghitam, di bawah cahaya bulan yang memerah, di atas sampan kayu yang berwarna coklat muda, aku
Bagian Lima Belas Misteri Wanita di Puncak Monas***SAYUB-SAYUB, telingaku mendengar suara seorang wanita yang sepertinya sedang melantunkan
Bagian Empat Belas Dengan Matamu, Aku Melihat*" Bulan sembilan tanggal sembilan, sesuai pesanmu pada ibu ini, katanya engkau ingin bertemu dengan
Bagian Tiga BelasSecangkir Kopi *" Apakah dia sudah berada disini? " Terdengar suara dengan aksen sedikit berat dari lelaki berkumis tebal di ru
Bagian Dua BelasSuara Hati*Setengah tidak percaya kalau wanita muda itu benar-benar mampu melihat kehadiranku ditempat ini, kucoba lambaikan tangan ka
Bagian SebelasKeris Sang Peramal *Kami berhenti pas didepan Pendapa ( Jawa = Pendopo) rumah yang memiliki empat tiang utama di depannya itu. Mata
Bagian SepuluhPolitik Rasa TempeKembali ke Dunia PolitikTanpa terasa sudah lumayan jauh kami berjalan meninggalkan wanita tua yang sedang menari sambi
Bagian SembilanRatu Hoaks*Di antara keremangan cahaya malam, aku terus berjalan mengiringi langkah kaki wanita berkulit hitam manis yang terus berjala
Bagian DelapanDiujung Rasa *Teringat pertemuanku beberapa waktu yang lalu dengan wanita berkulit hitam manis penyuka warna hitam yang saat ini se
Bagian TujuhRuang Waktu Sang waktu melambaikan tangannya seolah memanggilku dari ujung sana, Sang fajar melihat kearahku, lalu sambil tersenyum d
Bagian TigaSang Waktu**SUARA tembang Lir-ilir yang digubah oleh Sunan Kalijaga pada zaman kerajaan Jawa Islam, sebagai sarana dakwah/
Bagian SatuNotonegoro Jangka JayabayaMASYARAKAT Jawa pada umumnya, begitupun para peneliti kebanyakan sepakat bahwa banyak ramalan dalam Jangka J