aku menatap sekeliling, lagi-lagi hanya gelap dan senyap. sepertinya waktu masih terus menggelinding mengejarku, aku tersudut oleh maki, mereka telah
Teman, minggu pagi sudah berlalu. Detiknya sudah jauh menghilang, pergi dengan sombongnya. Aku mencoba maklum. Tapi entahlah dengan mereka yang ter
Keringat menetes, darah berdesir, dan terkadang nafas teramat sesak. Ketika rasa yang telah lama direbahkan terbangun ditikam realita. Apalah daya,
Ketika bayu mengajak bicara pada mega segara ikut menyapa menitipkan tirta pada celah-celahnya Melukis kelabu pada gumpalan mengabarkan kepada s
Tubuh lelaki itu nampak mengejang. Setelah sebulan yang lalu ia terkulai lemas diatas pembaringan usai menuntaskan hasratnya dengan istri ke tiganya y
Malam ini rembulan teramat indah, cahayanya membalut pucuk-pucuk dedaunan yang telah berembun, sebagian memantul mirip kerlip berlian. Jeng, aku
Say, kapan kamu datang? Rinduku telah berhamburan menghimpit hatiku. Wajahmupun bergentayangan dalam benaku, teramat sexi menggoda imagi. Say,
telah datang padamu seorang lelaki bukan wanita yang didamba-damba karena dia seorang perwira ksatria yang pernah ternama dia datang bersama san
telah dituangkan secangkir kopi hitam untuku diiringi sebuah tembang yang melantun syahdu namun sedikit pilu sebab kopi hitam masih terasa pahit di
Mengendap-endap mencubit harap, lalu membuang cemas yang telah lama meremas-remas bikin lemas. Ouchh matahari... Larimu cepat sekali, terkadang i
apa dayaku, ketika sekuntum mawar hampir layu di pekarangan, di sela-sela pagar tempatku melintas, harumnya masih semerbak, namun aku tak bisa memetik
senja di bawah bukit, diantara reruntuhan gundah, aku menatap bias-bias cakrawala yang memerah diantara bibir-bibir basah yang merah merekah. denyu
cantik aku memikirkanmu malam tadi ketika secangkir mocachino menemaniku bersama irama Brian adam liriknya mengingatkanku tentang kamu aku menco
Lastri diam membisu di sudut malam, tatapnya kosong menatap langit-langit kamarnya. Sejenak dia melirih pelan . '' achh...malam, kenapa kenapa aku
riuh sapa bayu meributkan dedaunan, terkadang pepohonan melemparkan ranting-ranting kering keatap rumah dan terkadang membanting segala yang ringan tu
'' wuahh, mahkluk itu begitu mengerikan, pada berdiri seluruh bulu kuduku. sesaat aku hanya diam sambil sesekali memandang kearah keluar jendela ru