Ilustrasi by kfk.kompas.com/Albertus Widi Nugroho masih ada angin berhembus di negeriku ia menembus setiap sudut rumah-rumah angin selalu berlayar me
Puisi sesungguhnya lembut bagaikan bibir seorang wanita Puisi adakalanya tajam bagaikan pisau yang menyayat hingga berdarah Puisi juga cantik bagai
pagi ini seorang lelaki yang baik telah pergi banyak orang yang menangis dan bersedih senyum dan ceria pun berguguran ke lantai bumi turut berduka
Ini hari bahagiamu tapi tragedi menimpamu Ini hari bahagiamu juga hari paling sedihmu Mentari hilang cerahnya Ada pisau yang menyayat hatimu me
Burungku sangat periang; suka naik turun ekornya, meloncat-loncat tertawa, tajam serta nyaring suaranya. Ia juga cekatan dan lincah dalam bercinta. Ba