Dewi malam menjelajauKau kecup dia di kerut tubirmuErat kau sapa,”Apa kabarmu, sayang?”Kau pun tersenyumSang dewi kau letakkan di lapik mesin waktuEng
Sepanjang arah memandangMata redup terbata-bata di perempatan jalanMasih memanggang hatiYang hampir keritingDan nyaris terguntingLalu lalang orang-ora