Kepergianmu menyadarkan kami, bahwa kematian itu sangat dekat. Cepat atau lambat, kami akan menyusulmu.
Rasulullah menggambarkan hidup dalam ilustrasi sederhana: ajal, cobaan, dan harapan. Pesannya mengajarkan kita tetap teguh, dan penuh harap.
Konflik antara ajal dan angan ini seringkali menimbulkan pertanyaan mendasar: Bagaimana seharusnya kita menjalani hidup jika kematian
Saatnya Tiba, Apa Bekal Sudah Punya atau Masih Sibuk Akan Dunia
Mungkinkah ajak tertunda? Ini kisah tentang naluri Ibu yang demikian kuat, serta kisah tentang butir-butir nasi yang insyaallah menjadi amal jariyah.
Ajal batas akhir Langkah kaki tetap melaju Meninggalkan tapak kaki berdebu Takkan mungkin ku berjalan mundur
Menyambut Bulan Ramadhan 2024 dengan Zikir mengingat Allah SWT
Puisi keempat dari sembilan rincian judul puisi tentang Menghubungkan, khususnya tentang Menghubungkan Bekal dengan Ajal. Semoga bermanfaat.
Puisi sangat sederhana yang secara implisit memuat sembilan rincian judul puisi tentang Menghubungkan. Semoga bermanfaat.
Kisah Omjay kali ini tentang selamat tahun Baru Islam 1445 Hijriyah. Semoga anda sukses di dunia dan akhirat. Buatlah buku sebelum ajal menjemputmu.
Seseorang tertekan dengan kenyataan hidupnya terkadang pemikiran menjadi sempit dan mengambil jalan pintas.
Ayahku yg sangat gagah, sehat sentosa, kuat, selalu menerapkan hidup sehat harus tutup usia
Bertambah tua dan sendiri sebab anak-anak sudah punya kesibukan masing-masing. Berapa lama lagi?
Mari persiapkan sedari awal. Semoga tidak ada penyesalan ketika datangnya ajal
Mari kita bertaubat sebelum ajal mendekat. Sebab tidak ada yang tau kapan kita akan mati.
Seperti jin Qarin yang selalu menampakkan diri untuk manakut-nakuti dan selalu berlaku jahat pada manusia sudah tentu syetan juga namanya.
Allah memiliki hak mutlak untuk menghapus dan menetapkan kematian. Kematian itu sesuatu yang pasti dan tidak bisa ditolak.
Saat tiba ajalTiada yang sanggup menangkalMeski kau berada di dinding yang tebalMeski kau dijaga jutaan pengawal