Rintik hujan mulai berjatuhan Kilat dan petir menyambar beriringan
Puisi pertama dari sembilan rincian judul puisi tentang Sepercik, khususnya tentang Sepercik Genangan Air Mata. Semoga bermanfaat.
Puisi sangat sederhana yang secara implisit memuat sembilan rincian judul puisi tentang Sepercik. Semoga bermanfaat.
Sebait puisi untuk kenangan pada sepasang kekasih yang linglung pada kebulatan cinta dan retak rasa pada orang tuanya
Rasa kehilangan kembali menghampiri gadis benama Laras. hatinya kembali tertusuk, rasanya seperti terjatuh kedalam jurang terdalam.
Air mata yang mengalir karena terluka oleh kata, membuat air tertahan luka. Ada Lara yang tersimpan di balik membendung air mata. Sekian doa terucap.
"Di Gaza, di antara derita dan kegelapan, suara perlawanan tak terpadamkan. Inilah kisah harapan dan keberanian yang menggugah jiwa."
Mengjngat memori kadang memberi luka Menetes lagi air mata ini
Puisi ld; puisi alam; puisi kehidupan. selamat membaca
Agenda perpisahan yang direncanakan berniat tawa bahagia berubah bencana dan sisa air mata. Rasa pedih membungkam suram di mata siswa menakutkan rasa.
Kenangan-kenangan melintas tentang perbincangan di angkringan
Seorang yang merasakan kesedihan di bulan April sangat luar biasa tangisan dan perihnya namun harapan dalam hati untuk berbenah diri sepanjang hari.
Tentang seorang yang mendengarkan takbir bergema di malam hari raya teringat masa lalu yang kelabu lalu bersujud simpuh pada Tuhan dan berdo'a segala.
Mata air Cikiray terus digunakan dan masih lestari, menjadi salah satu sumber utama air untuk penggunaan rumah tangga.
Air mata yang jatuh ini selalu berjanji: Berganti kemakmuran
Beberapa hari langit menangis dan menumpahkan air matanya dalam jumlah tak terkira
Ternyata air mata begitu dibutuhkan dalam berbagai kondisi
Aku akan selalu hadir dan akan menghapus setiap kesedihanmu.