Karya ini tidak hanya memberikan gambaran luas tentang konsep agnostisisme tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan implikasi filosofis
Salah satu tema penting dalam rerangka pemikian Auguste Comte adalah tentang Agnostik.
Dialektika mengakui variabilitas dunia dan fleksibilitas konsep, fluiditas mereka, transmutasi mereka. Tetapi premisnya adalah proses pengembangan
Filsafat pra-Marxis tidak mengandung pemahaman tentang fakta tanpa faktor sosial budaya tidak akan ada gambaran manusia tentang dunia sama sekali.
Agnostisisme merupakan keyakinan bahwa sifat dan keberadaan dewa tidak diketahui dan secara inheren tidak dapat diketahui
Teori proyeksi kritis-agama Feuerbach masih merupakan ateisme klasik.
Seperti yang ditunjukkan Albert Camus, manusia dihadapkan pada absurditas keberadaan: umat manusia ada, tetapi kita tidak tahu mengapa atau untuk apa.
Ada banyak hal yang tidak dapat kita jelaskan kepada diri kita sendiri, sehingga seseorang dapat mendalilkan tuhan yang menyebabkan hal-hal ini.
Memang, kebetulan, karena mengukur ketidaktahuan umat manusia, tampaknya terkait dengan gagasan tentang Tuhan
Agnostisisme merupakan suatu pandangan ada atau tidaknya Tuhan atau hal-hal supranatural adalah suatu yang tidak diketahui atau tidak dapat diketahui
Tuhan yang sama walaupun anda berpindah agama.... Anda mungkin islam atau non islam....
Dengan adanya Orang Agnostik Macam Coki, kita tertantang untuk turut mempertanggungjawabkan keyakinan kita akan keberadaan Tuhan secara matang
Selain mengklaim tingkat intelektualitasnya lebih tinggi dibandingkan kaum religius, kaum ateis juga mengaku lebih memahami nilai-nilai agama di
Belum matangnya emosi dan intelektual membuat anak-anak menjadi sasaran potensial ‘dakwah’ kaum ateis. [caption id="" align="aligncenter"
Pemikiran tentang ateisme memang bukan barang baru di Eropa. Para ateis mengklaim secara intelektual lebih baik dibandingkan mereka yang religius. &nb
Ateisme memang belum menjadi sebuah wabah di negara-negara Asia. Namun, masyarakat Barat menganggap ide tak bertuhan sebagai sebuah realitas modern. M
Menalar Tuhan by Franz Magnis Suseno Published: 2006 by Kanisius Details: 245 pages Isbn: 9792110437 Oleh: John Ferry Sihotang* Di permulaan a