pada empat arah, kukukuhkan pusat haluan
Malam makin larutLangit berselimut kabutTiada bintang, tiada bulanHening, sunyi sepiSang bayu berbisik lirihApa kabarmu, kawanku! Lidah kelu, tia
Lanjutan dari Agni dan Agni (Bag. 1) Agni terkesiap. Kepalanya refleks menoleh ke suatu arah, hanya saja matanya tidak mengerti apa yang harus dit
Agni! Jantung Agni berdegup kencang memandang wajah cantik itu dari kejauhan. Ya, tak salah lagi. Itu Agni. Perempuan bernama sama, yang ia kenal sej