Hidup dengan ADHD dan disleksia mungkin terasa seperti perjalanan di dua dunia yang bertentangan.
Salah satu gejala yang sering tidak dilaporkan dari ADHD pada orang dewasa adalah fatigue atau kelelahan kronis.
Tulisan tangan saya mengingatkan saya bahwa tidak ada satu cara benar untuk menjadi diri sendiri. Dalam setiap goresan pena, ada kisah perjuangan.
Kemandirian tidak lahir dari arahan, tetapi dari kesempatan untuk berpikir dan belajar dari proses
Seri Percy Jackson & the Olympians adalah lebih dari sekadar cerita fiksi; itu adalah simbol harapan bagi mereka yang merasa berbeda.
Sistem pendidikan memang masih jauh dari ideal. Namun, saya percaya perubahan bisa dimulai dari satu guru, satu orang tua, dan satu anak yang percaya
Diagnosis ADHD bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan memahami diri sendiri.
ADHD adalah badai dalam otakmu. Kamu bisa membiarkannya menghancurkan segalanya, atau belajar menjadikannya angin yang mendorongmu terbang
Bahasa yang kita pilih memengaruhi cara kita melihat diri sendiri dan bagaimana orang lain melihat kita.
Saya belajar menerima kekurangan saya, dan memanfaatkan kekuatan saya sebagai seseorang dengan ADHD dan disleksia.
Rutinitas sederhana ini adalah pengingat bahwa hidup dengan ADHD bukan tentang mencoba menjadi sempurna
Hidup dengan disleksia dan ADHD adalah perjalanan penuh tantangan dan pelajaran. Meskipun executive functions saya sering terasa "sibuk sekali,"
"ADHD bukanlah batasan, ia adalah tiket menuju dunia penuh ide, warna, dan kemungkinan tak terbatas."
Dunia mungkin memandang kita dengan label, tetapi label itu tidak mendefinisikan siapa kita sebenarnya.
Bullet Journaling telah membantu saya merasa lebih tenang dan terorganisir. Saya tidak lagi merasa seperti berlari tanpa arah.
Meski ADHD membuat hidupku lebih rumit, aku terus belajar untuk menghadapi tantangan ini dengan caraku sendiri.
Memahami ADHD pada orang dewasa adalah langkah penting menuju empati dan penerimaan.
memahami sensory overload adalah perjalanan menuju penerimaan diri. Saya belajar bahwa saya tidak sekadar “berlebihan” atau “menyebalkan”
ADHD dan disleksia bukanlah kelemahan; keduanya adalah bagian dari diri Anda yang unik.
ADHD jauh lebih kompleks dari sekadar gejala yang tampak di permukaan.