Serangan balik yang sangat luar biasa, para veteran memang berbeda terutama reaksi mereka saat menghadapi situasi darurat.
"Itu Peta Piri Reis, peta Dunia, hmm.. masak belum tahu juga Di.. Lem..?"Sudirman hanya senyam-senyum saja melihat keduanya...
Kapal-kapal perang Ternate kembali ke Morotai bersama kapal-kapal Tidore, Bacan, & Jailolo. Semua sibuk menyiapkan upacara peresmian Kesultanan Mamluk
"Komandan adalah bagian sangat penting, saranku sobat, jangan kau tunjukkan kesedihan apapun di depan pasukanmu..."
Mata Malamo menempel di teropong ketika ia memfokuskan pandangannya ke formasi kapal yang datang. Sesaat jantungnya berdegup kencang...
Merdeka itu bebas tapi tidak sebebas-bebasnyaMerdeka itu bahagia namun tidak dengan menyalahi fitrah
Gelap! Itu yang dirasakan semua yang berada di situ, baik kawan maupun lawan, lalu suara ledakan yang lebih besar dari rentaka memenuhi seluruh pantai
"PANGLIMA! PANGLIMA! GAWAT!" "ADA KEMBANG API BESAR, EH, MAKSUD SAYA MELUNCUR KEMARI!""TERBANG! TERBANG KEMARI!"
"YA CUKUP BESAR MEMANG, TAPI SEBENTAR LAGI AKAN KITA BUAT KAPAL YANG DICAT HITAM ITU JUGA TERBAKAR DIMAKAN API!"
"Ada apa ini?" tanya Imam Hassan, matanya sekarang tajam. Sejenak Abdi terdiam, ia mengingat sebuah kata yang penting, "API MERAH," ucapnya.
Satu hal yang belum dibahas ketika berkunjung ke Malaka, tentu saja, Teknologi!
“HEBAT KAU DALEM..!”“PANTAS MEMANG JUARA TIGA !!!”“UNTUNG KAMI MENGIZINKANMU UNTUK IKUT..!”
“Memang sudah dari kecil aku membayangkan untuk terbang, meskipun tak benar-benar sesuai keinginan..."
“Hahaha, bahkan mimpi pun bisa dimanipulasi Abdi! aku hidup lebih lama dari dirimu, bagaimana kalau kukatakan dulu ada banyak?”
Dakwah yang paling utama di awal adalah ketauhidan, Tuhan itu satu, Allah, tidak beranak maupun diperanakkan, dan Dia berbeda dari makhluk ciptaanNya.
mengenai sejarah Malaka, kami yakin tempat seterkenal ini pastilah ada di mana-mana referensinya, siapa tahu bisa menjadi alasan untuk kemari lagi...
"Ehm! Bukan, bukan itu Tuan Hang Tuah, yang itu mereka belum tahu," Imam Hassan segera berucap. Keduanya cukup lama saling bertatapan...
"ABDI JANGAN DIKEJAR! PERGI! PERGI KALIAN!" teriakan Dalem menggema di lorong...
"...they have come to conclusion that the last free and fair market that the world ever experienced was the market of Ottoman Islamic Empire..."
"Venice of Asia. Begitu dulu julukan yang diberikan portugis kepade Malaka, sebelum mereka berhasil merebutnye dari tangan kite sementara waktu."