Mengapa kamu menulis? Ini pertanyaan klasik yang sering ditujukan kepada kaum penulis, termasuk saya. Kalaupun tidak dalam sebuah pertemuan resmi
Rumahnya gelap gulita, seperti gua yang pintunya ditutupi bongkahan batu besar. Tak ada cahaya sama sekali. Tetapi Tony tak bisa berbuat apa-apa. Ia m
Akan tetapi, saya tidak akan menulis perihal apa yang saya cari di perpustakaan keren di negara tetangga itu. Bukan juga pernak-pernik Sidang Mabbim (
Saya tidak pernah berniat menjadi penulis. Semasa kecil, tepatnya sewaktu SD, saya bahkan tidak pernah mendengar ada teman sekelas yang bercita-c
Selepas berjalan kaki, saat awan tipis meredam terpaan cahaya matahari pagi, ingatan saya berulah. Sekonyong-konyong ingatan menyeret saya ke masa kec
Ada satu tempat di pondokan saya yang rajin sekali saya datangi. Dalam sehari bisa lebih sering daripada jadwal makan, minum, atau aktivitas harian la
Di dunia ini, ada tiga hal yang bisa membuat saya jatuh hati.Pertama, penyanyi yang bisa membuai sanubari saya—lewat suara yang merdu, ekspresi y
Bersama kopi, saya kemudian menyapa penulis favorit—Seno Gumira Ajidarma—lewat novelnya Nagabumi: Jurus Tanpa Bentuk yang tebalnya 813 halaman dan bar
Banyak orang mencoba menyembunyikan kesedihan dan kepedihannya dengan berdiam diri, lantas memendam dan menikmati sendiri kesedihan dan kepedihan itu.
There is nothing like the magic of love to wipe away our cares. —Chidren of the Alley, Naguib MahfouzKetika kulit wajah kita dihiasi jerawat, kita bis
Baiklah, akan saya uraikan hal-hal mendasar yang kerap saya lakukan tatkala berniat menulis novel. Tetapi, sebelum hal itu saya babar, saya hendak juj
Tersebutlah riwayat, seperti pernah dikisahkan Gobind Vashdev, seorang Guru Agung sedang mewawancarai seorang pemuda yang berniat menjadi muridnya. Pe
Segala yang berasal dari hati lesapnya ke hati juga. ~ @1bichara (25/10/2013, 19:25 WIB)[1]Sesuai dengan judulnya, Ayat-ayat Sederhana tent
Menulis itu seni. Dengan begitu, seorang penulis niscaya berjiwa seni. Mustahil seseorang menghasilkan tulisan yang menarik, bernas, renyah dibaca, da
Ia yang telah merasakan kesedihan terdalam akan mampu merasakan kebahagiaan tertinggi. —Alexandre Dumas[1]Aku tak pernah bertemu dengannya,
Saya pembaca yang rakus. Apa saja saya baca. Dari novel-novel percintaan hingga cerita-cerita stensilan; dari buku yang utuh hingga sobekan koran pemb
Begitulah pengalaman saya sewaktu menganggit novel terbaru, Natisha (Persembahan Terakhir). Bila dirunut dari kali pertama diangan-angankan, Natisha b