Dia memang cakep, tapi Mama mengajariku beberapa hal. Jangan mau dicium siapa pun yang baru kamu kenal selama tiga menit adalah salah satunya.
Tengah sore hari, para lansia kehilangan gravitasi mereka dan melayang di atas trotoar. Beberapa di antaranya membenturkan kepala ke batang pohon.
Beberapa hari sebelum Ramadan, aku berada di tengah kerumunan. Aku benci berbelanja saat seperti ini dan menggerutu pada diriku sendiri....
Mahiwal menatap foto di linimasa Facebook itu dengan heran. Di sana dia sedang berdiri, di puncak Kilimanjaro, mengenakan jaket gunung merah marunnya
June, pramugari sebuah maskapai penerbangan besar, suatu hari menyaksikan seorang penumpang mencoba memasukkan tas jinjingnya yang luar biasa besar...
“Aku buntu,” kata Sang Penulis. “Semua ideku telah memasuki masa hibernasi.”“Dan plot nyungsep ke jurang, dan mata air inspirasi mengering."
Saya menemukan kumbang kepik merah di wastafel dapur apartemen lantai tiga malam kemarin, memanjat sisi miring bak cuci seperti pendaki gunung....
Meskipun tampaknya waktunya tepat, kekuatan eksternal menunjukkan bahwa keputusan yang kuambil salah. Saat itu hujan, ban mobilku kempes....
Bunyi tetesan air, dengan hati-hati mengukur waktu, terdengar di lorong-lorong yang sepertinya tak pernah bisa kutemukan. Langkah kaki mengancam....
Aku keluar rumah tanpa makan dan memutuskan untuk berhenti di kafe. Pembaca QR error dan aku hanya punya tiga puluh ribu, jadi aku harus memilih
Metamaterial, kombinasi kimia yang tidak biasa yang tidak ditemukan di alam.
Anak-anak berkerumun mengelilingi api unggun. Apinya yang berkelap-kelip meliuk-liuk melawan kegelapan.
Senja. Orang-orang berjalan melewatiku demi mengejar kegembiraan di alun-alun utama kota. Di apartemen bertingkat tinggi di seberang jalan....
Satu kaki di depan yang lain, aku mulai menaiki tangga. Gaunku tersangkut saat mengangkat kaki, terjebak di bawah ketika meletakkan kaki lainnya....
Jonathan berbaring di tempat tidurnya menatap kegelapan yang menjulang. Menghitung napasnya yang pendek saat detak jantung membawa pikirannya....
Anak laki-laki itu menyelesaikan pembacaan cerita di atas panggung dan duduk di belakang pilar di auditorium. Dia telah menyampaikan kata-katanya....
Untuk membuat semua masalah kota besar menjadi kecil, walikota mengecilkannya menjadi seukuran biji zarah. Segera saja walikota lupa dan mengira....
Ketika dia masuk ke dalam rumah makan ini, dia merasa bahwa tempat ini sudah lama ada di sini. Mungkin sebelum era kemerdekaan.
Dia tidak pernah sendirian sebelumnya. Untuk memulai lagi dari awal, di usianya sekarang, tampak sungguh menakutkan. Pernikahannya telah berakhir.
Jalanan panjang, sunyi, dan gelap. Sepertinya sepi sampai aku mendengar langkah kaki di belakangku. Aku menoleh tapi tidak melihat siapa pun.