Kau kotori wajahku dengan mulut manismu, pergi kepadanya dan mengadu. Lalu, kau kembali tanpa penyesalan
Demi seperiuk nasi Sepasang betis kekar ,Mengayuh ...sekuat tenagaBerlomba menghindar kejaran Pamong Praja Ah ....penguasa-penguasa...!!!Mengapa menga
Indonesiaku Merah meringis Kuusapkan jemariku, aku kuatkan untuk menopangnya Indonesiaku sayang sedang belajar Melihatmu jatuh bangun untu
Susah payah pertahankan Negeri Setanah air pasti sehati Pahlawan rela mati Tak terlupa sampai akhir nanti Putra dan putri terb
Bendera , bendera ku kini Tanda bagi Negri tanda Ibu pertiwi Tertanam dipuncak tertinggi , tanpamu Negri tiada berarti Disini kute
Cinta pada Bangsa hampir lenyap Terpayungi hinga terasa gelap Tak bersuara hening sunyi senyap Bangsa berjalan menangis meratap Be
Dimanakah kalian Gulungan tikar laksana waktu yang berputar, Tiap langkah baginya seperti daun kering yang terbawa angin, Tak ada kejelasan a
aku datang ketika kamu pergi semua ku mulai ketika kamu mulai berakhir hanya ada sampah, kotoran, kebobrokan yang kamu tinggalkan hanya ada a
semua emosi adalah tentang warna yg menari di atas birunya karpet malam ini. segala keluh dan peluh seakan hilang di sorot cahaya neon yg berpendar b
Telah lama kami nanti kereta itu Sebuah kereta yang berpenumpangkan orang-orang pemberani dan penuh semangat Orang-orang yang pemberani, tega
Mendaras Laras Kapas-Kapas Inilah kisah para utusan surga yang turun ke bumi untuk mendaras laras-laras. Semuanya indah nan penuh harmoni karena
Masih teringat dalam ingatanku 11 tahun yang lalu Engkau meninggalkan kami begitu cepat ketika kami masih membutuhkan belai kasihmu Padahal masi
Merekayasa Kepentingan Negara Meskipun serat Pararaton atau kitab raja-raja dikritik sebagai sarat nir-realita Karena banyak catatan dikategorika
Event 1000 Puisi pada Kompasianival 2011 yang dimulai sejak tanggal 14 Nopember 2011 lalu merupakan ajang lomba puisi dengan sistim vote kompasianer,
Akhirnya, Istana Berani Juga! Inilah babak baru pemberantasan korupsi di Indonesia dan semuanya bermula Dari Istana Negara tempat Kepala Negara s
Sondang – Pejuang atau hanya Pecundang? Sondang akhirnya pergi demi sesuatu yang penuh misteri bagi banyak dari kita, Penuh misteri karena tampak
Tetesan air mata merembes di dua sudut mata ini Menangisi kepergianmu yang begitu tragis Sondang Pengorbananmu terlalu besar Untuk sebuah
Menikam harapan dengan keadaan Oleh pemegang kekuasaan Menikam perasaan dengan dusta dan kebodohan hingga kebenaran tak berharap Maka, kem
Seribu rangkaian cerita tak akan mampu mengobati luka Para manusia celaka mungkin belum merasakan jahanamnya yang bumi ini punya Harta selalu sa
Apa..? Aku, kamu, kita semua Apa..? Tak ada jawabnya Tak jelas arahnya aku hanya untukku sendiri Tak ada lagi kasih, apalagi berbagi