Mohon tunggu...
Tadzkira Nadia Tsauri
Tadzkira Nadia Tsauri Mohon Tunggu... -

Santri yang mencintai ibu

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Keselamatan Adalah Segalanya; Komitmen Puan Maharani

12 September 2017   10:34 Diperbarui: 12 September 2017   11:46 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerja kesehatan adalah kerja keselamatan. Artinya, siapapun yang aktif dan terlibat dalam dunia kesehatan, keselamatan adalah segalanya karena memang itulah tujuan akhirnya. Jadi, agakabsurd ketika tenaga kesehatan, justru membiarkan orang tidak selamat, apalagi hanya karena prosedur dan komersialitas yang mestinya dinomorsekiankan.

Inilah yang menjadi pesan penting Puan Maharani sebagai komitmennya terhadap kesehatan bangsa. Itulah kenapa Puan Maharani marah dan kecewa atas kasus yang menimpa Tiara Deborah, bayi yang meninggal akibat tidak ditangani segera oleh Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kalideres, Jakarta Barat.

Wajar Puan Maharnai marah dan kecewa. Ketika ia berusaha mati-matian, bersama seluruh stakeholder  dunia kesehatan di negara ini termasuk Kemenkes yang menjadi Kementerian di bawah koordinasinya, justru dirusak oleh pihak-pihak yang kurang menghargai tugas kemanusiaan dengan perilaku dan kebijakan yang menafikan kemanusiaan hanya karena prosedur yang njlimet.

Di saat Puan Maharnai begitu getolmengampanyekan revolusi mental, dari satu tempat ke tempat lainnya, memperkenalkan tentang integritas, etos kerja, dan gotong royong, termasuk juga Indonesia Melayani, justru dicederai oleh pihak-pihak tertentu yang sejatinya lebih pantas disebut dengan "pihak mata duitan".

Tentu ini mengecewakan, karena tugas kemanusiaan lebih rendah derajatnya dibandingkan prosedur, dan nyawa seakan tak lebih penting dari uang.

Bagi Puan Maharani, keselamatan dan nyawa pasien adalah segalanya. Apalagi bagi pasien yang sudah darurat. Dirawat saja dulu, persoalan pembiayaan, bisa dibicarakan setelahnya. Jangan mengulangi yang sudah lama menjadi penyakit dunia kesehatan Indonesia, yang akhirnya melahirkan sebuah adigium apatis dari rakyat yang tidak mampu, bahwa "kesehatan hanya milik mereka yang berduit".  Tentu ini berbahaya.

Oleh karena itu, menghadapi kasus yang menimpa bayi Tiara Deborah, Puan Maharani merasa memiliki tanggung jawab kemanusiaan dengan mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya, permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Selain itu, kejadian ini membuat Puan Maharani segera cepat bertindak untuk mengadakan evaluasi menyeluruh terhadap SOP Rumah Sakit, terutama yang tidak terkoneksi dengan program BPJS Kesehatan.

Bagi Puan Maharani, ini tak bisa dibiarkan karena akan menjadi preseden buruk terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan di Indonesia. Rumah Sakit yang seharusnya mengutamakan nilai dan tugas kemanusiaan, menafikan itu hanya karena urusan prosedural.

Dalam konteks ini, kita bisa melihat bagaimana penghargaan yang tinggi Puan Maharani terhadap tugas-tugas kemanusiaan dan pentingnya keselamata serta nyawa seorang pasien. Menjadi tenaga atau lembaga kesehatan itu mulia, jadi jangan merusaknya dengan menciptakan asumsi yang menegasikan dengan hal-hal yang tidak baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun