Mohon tunggu...
Tabriza Mahiyya Rizfa
Tabriza Mahiyya Rizfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seorang mahasiswa biasa yang sedang mencari banyak pelajaran hidup

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Afiliasi: Solusi Kreatif Mengubah Tantangan Menjadi Peluang

24 Oktober 2024   07:25 Diperbarui: 24 Oktober 2024   14:21 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia di tahun 2020, hampir seluruh sektor di Indonesia mengalami dampak yang signifikan. Salah satu sektor yang paling terkena dampaknya adalah sektor ekonomi. Banyak perusahaan yang terpaksa menghentikan kegiatan operasional atau mengurangi skala bisnis mereka karena penurunan permintaan dan pembatasan sosial yang ketat.  Sektor-sektor seperti pariwisata, perhotelan, dan ritel mengalami penurunan drastis dalam pendapatan, yang berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Akibatnya, para pekerja kehilangan pekerjaan mereka dalam jumlah yang sangat besar. 

Pembatasan sosial mengharuskan semua kalangan masyarakat mengalihkan kegiatan yang semula offline menjadi online. Melihat situasi dan kondisi yang mengkhawatirkan, para pekerja yang kehilangan pekerjaannya mulai memikirkan untuk bertahan hidup di tengah kondisi yang semakin terpuruk. Salah satu cara yang banyak ditempuh adalah dengan mencari peluang kerja melalui media sosial. 

Peluang pekerjaan yang berkembang pesat di media sosial saat itu yaitu pekerjaan afiliasi. Pekerjaan afiliasi yaitu pekerjaan dimana pekerjanya (afiliator) mempromosikan produk atau jasa milik perusahaan lain. Produk yang dipasarkan beragam, mulai dari pakaian, sepatu, tas, hingga skincare maupun bodycare. Pekerjaan afiliasi memungkinkan afiliator untuk memperoleh komisi apabila mereka berhasil menjual produk dari link tautan khusus (link afiliasi) yang dibagikan. Semakin banyak orang membeli produk lewat link tersebut, maka semakin besar pula komisi yang didapat. Apabila seseorang hanya mengklik tautan tersebut tanpa membeli, maka afiliator tidak akan mendapat komisi. Besarnya komisi yang diperoleh dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jenis produk yang ditawarkan, platform afiliasi, dan perjanjian dengan merchant. 

Di platform media sosial seperti X, mereka bermodal kuota internet dan kemampuan membuat seutas review serta gambar produk yang menarik untuk menarik minat pembeli. Selain kemampuan menulis ulasan yang menarik, afiliator perlu memahami tentang pemasaran digital, cara membangun personal branding, dan memahami algoritma internet. Jika hal-hal tersebut sudah dipenuhi, maka untuk mendapatkan komisi akan lebih mudah. Beberapa orang yang sudah bergabung menjadi afiliator dan berhasil mendapat komisi lebih, mereka bisa sampai menabung hingga membeli sesuatu yang diinginkan seperti alat elektronik bermerek. Karena mendapat komisi yang besar dengan cara yang tidak begitu rumit, banyak orang yang tertarik dengan pekerjaan ini. Bahkan, hingga saat ini banyak orang yang masih menekuni bidang pekerjaan tersebut. 

Hal tersebut juga menjadi hal yang harus digarisbawahi karena banyaknya orang yang tertarik menjadi afiliator, maka diperlukan strategi khusus bagi setiap afiliator jika mereka ingin berhasil bertahan dengan banyaknya saingan. Pekerjaan afiliasi memang terlihat mudah, karena bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja serta tidak membutuhkan modal yang terlalu besar.  Namun, hal itulah yang menjadikan tantangan untuk mempertahankan pekerjaan ini. Walaupun terlihat sangat mudah dilakukan, tetapi perlu konsisten dan ketekunan dalam melaksanakannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun