Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rindu dan Malu Tidak Menulis

14 Desember 2015   02:06 Diperbarui: 14 Desember 2015   06:50 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="Rindu dan malu tidak menulis itu adalah energi positif yang harus dimiliki oleh setiap orang"][/caption]

Oleh Tabrani Yunis

Tulisan terakhirku yang aku tuliskan dan posting  di Kompasiana adalah tulisan yang berjudul " Gelegar suara motor gede". Tulisan itu aku posting pada tanggal 21 November 2015. Kini sudah tanggal 14 Desember 2015. Berarti, sudah lebih dari 2 minggu aku tidak menulis di Kompasiana. Bukan saja tidak menulis di Kompasiana, tetapi juga tidak di media lain, sepertihalnya media yang aku kelola sendiri, yakni www.potret-online.com, majalah POTRET dan majalah Anak Cerdas. Padahal selama ini, aku tergolong rajin menulis, baik di media lokal, di Kompasiana dan lain-lain. Dalam satu hari bisa sampai tiga tulisan yang aku tulis dan posting di Kompasiana. Namun, sejak tanggal 21 November tersebut, aku betul-betul seperti orang yang sedang kehilngan dari dunia menulis. Aku bisa jadi dianggap orang sedang kehilangan ide ata gagasan untuk menulis. Bisa jadi, aku dianggap sedang kehilangan mood untuk menulis dan sebagainya. Kerena secara fakta, aku memang tidak sedang aktif menulis seperti sebelumnya.Pokoknya, aku sudah absen dari aktivitas menulis untuk sekian lama.

Terus terang, aku bukan sedang kehilangan ide untuk menulis, karena sesungguhnya sangat banyak ide yang bisa aku tulis. Aku akan sangat malu mengatakan bahwa aku sedang kehilangan ide untuk menulis. Padahal hampir setiap hari aku menyampaikan pesan kepada orang lain, memotivasi orang lain untuk menulis seraya mengatakan bahwa semua bisa ditulis, semua bisa menulis. Artinya sangat banyak ide dan masalah atau situasi yang bisa ditulis, kapan saja dan dimana saja.Jadi, aku benar-benar malu untuk mengatakan bahwa aku sedang kehilangan ide atau gagasan. Aku juga bukan sedang kehilangan mood untuk menulis. Mungkin, alasan yang klasik, seperti alasan kebanyakan orang adalah karena padatnya kegiatan yang aku harus lakukan, sehingga meninggalkan sekian lama dunia menulis tersebut.

Jadi, memang tidak seperti biasanya aku membuka Kompasiana setiap waktu untuk mengikuti suguhan informasi dari para Kompasianer di Kompasiana. Biasanya, aku selalu menyempatkan diri membuka halaman akun ku di Kompasiana, kapan saja dan dimana saja, karena aku bisa mengaksesnya lewat alat dan media yang aku miliki. Namun, selama lebih dari dua minggu itu, aku tidak setiap saat membuka akun tersebut. Sekali lagi, karena aku disubukan oleh berbagai ativitas lain, yang membuatku tidsk sempat mengkases, apalagi menulis.

Lalu, apa gerangan yang aku rasakan dengan tidak menulis untuk sekian lama itu? Ya, aku merasa bagai seorang perantau atau pengelana yang sedang meninggalkan kampung halaman. Aku seperti sedang kehilngan teman-teman atau para sahabat yang berada di kampung Kompasiana. Aku merasa rindu bertemu dan berkomentar dengan Johanis Malingkas, juga rindu untuk memberikan nilai dan komentar terhadap  tulisannya mas Bambang Setyawan, dan rekan-rekan lain, seperti Pebrianov, Tasch Taufan, Ahmad Maulana, Maryam Umm dan lain-lain. Ya, aku sangat rindu. Jadi, seperti itu.

Merasa rindu untuk pulang ke kampung halaman. Hmm, aku benar-benar merasa rindu untuk bisa menulis. Oleh sebab itu, ketika rindu itu menggelayut, rindu mengharu biru, aku bangun dari tidur ketika jam di laptopku sudah menunjukkan waktu 01.15, aku mencoba menoreh kata, menuliskan tulisan ini. Aku bangun untuk mengobati rindu. Ya, tentu saja rindu untuk menulis itu. Maka, lahirlah tulisan ringan ini. Dengan adanya tulisan ini, maka rinduku untuk menulis terasa terobati. Sekali gus akan memicu dan memacu semangatku untuk kembali melakukan aktivitas menulis sebagaimana biasanya.

Selain rindu, aku merasa malu karena tidak menulis. Aku merasa malu bila aku disebut atau bahkan dianggap kehilngan ide dan kehilangan mood untuk menulis. Aku malu dan cemburu dalam pengertian yang positif. Malu, tertinggal dari sebua kegiatan yang kreatif dan produktif dalam mengekspresikan pikiran secara tulisan. Ya, aku merasa malu karena tidak punya karya tulis untuk beberapa saat. Bukan hanya malu pada teman-teman yang super produktif menulis,tetapi juga merasa malu pada diri sendiri. Aku malu bila aku tidak konsisten, ketika aku sering mendobrak orang lain untuk mengajak mereka menulis apa saja, kapan saja dan dimana saja. Oleh sebab itu, aku memang harus menyempatkan waktu untuk duduk sejenak, melahirkan tulisan.

Nah, rindu dan malu karena tidak menulis, merupakan dua hal yang membuat diriku untuk kembali ke kampung Kompasiana malam ini. Semoga esok dan selanjutnya, tidak lagi ada alasan bagiku untuk tidak menulis. Aku memang harus membuat resolusi baru dalam bidang menulis di tahun depan, andai umurku masih ada. Semoga Allah, masih memberikan umur panjang. Aku akan bisa terus mengobati rindu untuk menulis. Aku akan terus bisa menutupi rasa malu karena tidak bisa menulis selama beberapa saat. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun