Oleh Tabrani Yunis
Bulan Ramadhan, Isnya Allah segera berlalu. Kini hanya tingal dalam hitungan beberap hari lagi, Ramadhan akan habis dan Umat Islam di dunia merayakan, yang melaksanakan ibadah puasa akan merayakan hari kemenangan dalam melawan hawa nafsu selama sebuan penuh. Bagi mereka yang sukses melaksanakan ibadah puasa dengan ikhlas, sudah memetik banyak keuntungan dan manfaat dari ibadah puasa tersebut. Karena dengan beribadah puasa sesungguhnya nilai-nilai sosial di tengah ummat Islam tumbuh dan memnguat dalam solidaritas beragama. bagi yang benar-benar berpuasa, dengan kesadaran yang tinggi bisa merasakan bagaimana rasa lapar dan dahaga yang selama ini mungkin dialami oleh jutaan umat manusia yang hidup dihimpit kemiskinan dan kemelearatan. dengan berpuasa tersebut, perasaan serupa bisa dihayati dan merasakan lapar dan dahaga. Bahkan yang lebih penting lagi adalah selama bulan Ramadhan, dengan orientasi dan misi untuk menjadi insan yang bertaqwa kepada Allah, membuat bagi kebanyakan orang Muslim merasakan bahwa berpuasa itu sangat nikmat. Apalagi selama berpuasa, tersebut segala bentuk tindakan dan perbuatan dosa yang biasanya dilakukan selama du]i luar bulan puasa, namun di bulan puasa, terlatih untuk tidak berbuat dosa yang implikasinya adalah kehidupan yang lebih baik lagi setelah berada di luar bulan puasa tersebut. Dengan harapan menjadi insan yang bertaqwa kepada Allah SWT.
Nah, ketika spirit dan visi untuk menjadi umat atau insan yang bertaqwa kepada Allah, maka umumnya umat islam yang menjalankan ibadah puasa, tidak menjadikan alasan lapar., lemas dan malas -malasan, hingga tidak produktif. Orang yang benar-benar berpuasa di bulan Ramadhan tersebut biasanya produktivitasnya tidaklah mati selama bulan puasa. Bahkan banyak orang yang semakin produktif selama bulan Ramadhan. Misalnya., bila di luar bulan Ramadhan produktivitasnya tidak terganggu karena haus dan lapar, namun di bulan Ramadhan tingkat produktivitasnya menjadi lebih tinggi. Apalagi bila pada bulan Ramadhan tersebut waktu-waktu yang ada dipergunakan untuk meningkatkan pengetahuan agama, dan juga aktivitas sosial yang memperkaya khasanan intelektual dan spiritual, maka buah dari aktivitas tersebut selalu mendatangkan hal-hal yang baru, yang merangsang tumbuh dan menguatkan sikap produktivitas seseorang.
Bagi mereka yang menggunakan waktu di bulan puasa dengan melakukan berbagai macam ativitas keagamaan, misanya mendengarkan ceramah agama, membaca buku dan mengaji al quran, maka saat itu mereka memetik banyak hikmah. Hikmah-hikmah tersebut bisa direproduksi lewat tulisan-tulisan yang dapat dipubikasikan di banyak media. Karena, pada dasarnya, semakin banyak yang didengar dan dibaca, maka semakin banyak ilmu yang diperoleh bisa dibagi. Salah satu cara berbagi adalah lewat kegiatan menulis. Untuk bisa menuliskan apa yang didapat di dalam membaca, mendengar dan mengajai alquran tersebut, biasanya menjadi modala besar dalam menulis.
Nah, sayangnya ada banyak pula orang yang kehilangan produktvitas selama berpuasa.Mereka malah lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur, karena alasan sedang berpuasa. Mereka tidak membaca, tidak mengikuti ceramah agama, bahkan juga tidak melakukan aktivitas menulis untuk bisa saling berbagi dengan orang lain. Tentu hal semacam ini tidak membuat kita produktif. Tidak membuat kita bisa menempatkan diri kita bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Seharusnya, bila kita ingin menjadi insan yang berguna bagi diri kita sendiri dan bagi banyak orang, kita memang harus lebih produktif. Berpuasa, bukan alasan untuk tidak produktif, tetapi sebaliknya kita menjadi jauh lebih produktif. Lalu, bagaimana dengan anda? Apakah anda produktif selama bulan Ramadhan ini? Apa saja produktivitas anda dan hasilnya apa saja?
Alangka baiknya bila anda bisa berbagi produktivitas bersama saya dan teman-teman lain saat ini. Mari kita berbagi cerita.
Salam
Â
Tabrani Yunis
Â