Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Narasumber Nan Memukau

3 November 2023   09:42 Diperbarui: 3 November 2023   10:31 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Tabrani Yunis

Saya merasa beruntung hari itu. Yap, I am lucky. Begitu ucapan yang terucap di bibir saya, setelah beberapa menit duduk di ruang acara Talkshow di cafe atau warung Cek Di, di kawasan Jalan Kebon Raja, Ule Kareng, Banda Aceh.  Lho, mengapa beruntung ya? Apa karena dapat minuman atau makanan gratis di cafe atau warung tersebut? Tidak. Bukan itu. Saya tidak minum dan juga tidak makan.

Ya, bukan karena minuman dan makan gratis, bukan. Acara tersebut bukan untuk acara makan-makan atau minum kopi, atau acara makan-makan untuk perut, tetapi acara Talkshow dalam rangka Pekan Literasi yang diselenggarakan oleh Sekolah Islam Cendikia-Anak Bangsa, Banda Aceh.

Sekali lagi ya, Saya beruntung sekali. Hmm, apa keberuntungan yang saya peroleh itu? Yang jelas, bukan uang. Ya, karena beruntung itu tidak selamanya uang. Rasa beruntung itu juga hal lain di luar uang. Tapi sangat tergantung orang juga. Ada orang yang mendapat begitu banyak nikmat rezeki yang diberikan Allah, tetapi tidak bisa bersyukur. Ada orang yang hari ini bisa mendapat rezeki untuk bisa makan,  dan bisa bersyukur. Lalu, keuntungan yang Saya peroleh itu apa?  Nah, pertama bisa dapat kesempatan untuk ikut acara itu. Kedua, Saya mendapat keuntungan ilmu pengetahuan dan Ketiga Saya mendapat model sosok orang yang mengagumkan sebagai narasumber. Yang ke empat, Saya terdorong untuk belajar lebih banyak lagi, agar bisa melakukan hal yang lebih baik. Ke lima, mendapat inspirasi baru usai mengikuti acara. Ke enam, Saya sebagai Pegiat literasi selalu tertarik dengan tema atau pun topik, bahkan judul literasi, seperti acara ini yang bertajuk " Pekan Loterasi" itu. Lalu, apa pula yang membuat saya merasa sangat terkesan sehingga tak henti mengucapkan rasa syukur itu.

Yap, terus terang ya. Saya harus akui. It is amazing. Ya, keren, hebat, mantap. Hmm, kata apalagi ya, yang bisa diucapkan untuk menyatakan rasa kagum terhadap seseorang yang  begitu hebat, ketika tampil memukau dalam sebuah acara atau event?   Tentu tidak berlebihan, bila saya beranalogi dengan kekaguman saya terhadap kualitas penampilan seseorang dalam banyak bidang seperti kekaguman banyak orang akan kemampuan Putr Ariani yang bisa Sukses di ajang American Got Talent di America, atau rasa kagum melihat kehebatan Ustad Adi Hidayat yang hafal sekali dengan Al Quran, Kehebatan daya ingat dan analisisnya. Masya Allah

Nah, ceritanya begini ni. Pada mulanya Saya tidak begitu tertarik dengan masalah yang yang diangkat. " Korelasi Menyelami Astronomi Melayu Ayat-ayat Al Quran dalam Menumbuhkan Bahasa Cinta" Tema yang terasa berat. Ke dua, narasumbernya tidak atau belum pernah Saya dengar.  Saya membaca nama di flyer berkali-kali, karena juga agak susah mengucapkannya.  Nama itu adalah Dr. Suhrawardi Ilyas, S.si, M.Sc seorang budayawan dan peneliti ilmu falak yang merupakan dosen di MIPA Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Tidak kenalnya Saya terhadap narasumber, bisa jadi karena bacaan Saya sangat sedikit, kurang membaca, Sehingga membuat saya tidak banyak tahu. Mungkin kalau Saya banyak membaca, sedikit banyaknya tahulah dengan narasumber ini.

Lalu, pelan-pelan, ibarat mobil diesel yang menggunakan solar, lama-lama hangat dan berlari kencang. Ya, sang Narasumber yang memulai presentasinya dengan surah Al Baqarah ayat 30 dan ayat 29, menceritakan tentang penciptaan manusia dan bumi.

Eh, ternyata cukup menarik. Narasumber ini sangat menguasai bidang ini. Ya, karena ia adalah peneliti ilmu falaq yang sudah punya banyak kajian dan pengalaman. Sehingga ia sangat menguasai materi yang ia paparkan. Terasa sangat bernas. Penjelasan yang diberikan sangat mengalir, bagai air. Juga menggali semakin dalam perut bumi. Ia mampu melintasi perjalanan waktu, ruang dan dengan kekuatan data yang menakjubkan serta kayanya khasanah ilmu dan  kosa kata disertai kemampuan komunikasi yang begitu deras mengalir tanpa ada hambatan hingga memikat hati yang mendengarnya.Bahkan membunuh rasa kantuk, karena duduk hingga dua jam lebih serta mengubah persepsi awal yang tidak tertarik, berbalik terus melirik.

Pokoknya, semua itu membuat saya termotivasi untuk mendengar presentasi yang pada mulanya Saya rasa kurang tertarik bagi saya. Ya, berubah menjadi semakin menarik dan memantik  hingga pada menit akhir yang memang kemudian, presentasi itu ternyata semakin enak, renyah dan membuat rasa ingin tahu semakin menanjak.

Nah, apa yang menakjubkan itu adalah ketika sang narasumber dalam waktu lebih dua jam, tanpa henti mampu menjelaskan secara detail, lancar, pasar dan mengalir, bahkan tanpa ada slide power point yang membantunya, namun tidak ada yang terlupakan, termasuk angka-angka yang dikemukakan. Sehingga presentasi yang dilakukan sangat memukau. Bisa jadi Benar seperti yang Dikatakan sang narasumber ini bahwa astronomi membangun cara pikir kita. Beliau pun mengingatkan para peserta Talkshow agar tidak pernah berhenti berfikir  dan berencana serta terus lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun