Tujuh belas tahun air mata masih tumpah
Bukan tidak rela kau hijrah
Itu adalah kehendak Allah
memang semua tak begitu mudah
Tujuh belas, lebih sedasawarsa sudah berpisah
Allah menguji umat-Nya di Serambi Mekkah
lewat musibah
Yang menggetarkan naluri sabar dan tabah
Andai  kita bisa meraba makna di balik musibah
Terbentang berjuta hikmah
Rahasia Allah di balik  musibah
Mungkinkah karena begitu sering menumpah darah, atau karena amis darah yang tumpah dihempas amarah?
Di tanah Serambi Makkah tlat bergitu banyak  darah tumpah
Dihujam benci kata berpisah
Mungkin inilah peringatan Allah
Gempa bumi 8.9 richter mengguncang tanah, rumah, rebah ke tanah
Gelombang raksasa menjilat dan menyapu segala di tanah
tsunami itu revolusi  Allah
Secepat kilat bisa  berubah
Semua  susah , gundah resah gelisah
Isak tangis tak melimpah-limpah
Menyebut-nyebut asma Allah
Terus berucap semua milik Allah
kembali pada Allah
Tujuh belas tahun berjalan sudah
Semua tlah berubah
Setiap bencana membawa hikmah
Yang kaya semakin mewah
Yang serakah kian bertambah
Menumpuk harta dengan serakah
Lupa ingatan pada musibah
Yang beriman menggali berkah
Dekatkan diri kepada Allah
Setiap hela nafas dalam ibadah
Karena tsunami ujian Allah
Taka ada lagi luka berdarah
Semua ditelan gelombang air bah
Hanyutkan hikmah yang penuh berkah
Hanya Tuhanlah yang Maha pemurah
Kini hidup kembali indah
Itulah hikmah dari musibah
Oleh Tabrani Yunis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H