Oleh Tabrani Yunis
Ketika hutan tak lebat lagi
dikeruk nafsu birahi
hujan turun lagi
Bencana datang silih berganti
Banjir bandang jadi misteri
Perut bumi bergetar nyeri
Bukit dan gunung luruh ditelan likuifaksi
digulung nyeri petaka ekologi
Puluhan ribu, bahkan jutaan manusia dievakuasi
Hilang harta dan semua materi yang dicari
Tidak sedikit menjadi korban dan mati
Ketika rimba raya dibunuh mati
Kayu-kayu penyejuk bumi ludes digergaji
Humus-humus  kering kehilangan energi
Dan hujan turun pun terus dihakimi
Mencurah terlalu tinggi
Hutan dan rimba anugerah ilahi
Mesti dijaga dengan lestari
Manusia memang
Tak henti dieksploitasi dan dimutilasi
Rimba raya pun kini berganti
Belantara  hijau mengering mati
Raja rimba, penghuni belantara harus mengungsi dan dieksekusi
Manusia-manusia serakah dengan materi
Bukan sekadar sesuap nasi
Memperkaya diri sendiri dan tujuh generasi
Padahal tak ada yang abadi
Semua kembali pada ilahi
Jangan hujan dihakimi lagi
Bencana datang bukan ambisi sendiri
Semua karena ulah manusia -manusia keji
Menghancurkan titipan ilahi rabbi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H