Anak-anak kecil yang melintasi lereng-lereng bukit, telanjang kaki sambil menggantungkan kasut di leher
Perjalanan menggapai asa bermandi peluh saban pagi dan saban pulangÂ
Mengarungi lautan dedaunan rimbun di jalan terjal dan tajam dengan cadas
Kaki-kaki mungil basah dalam langkah tak kenal lelah, di ujung asa ada masa depan yang hendak digapai
Dipeluknya cita-cita yang setinggi  awan, mimpi telah bersemayam di awang-awang, entah kapan jatuh dalam pelukan
Anak-anak di lembah bukit yang menaklukan ketakutan, menyisir pagi membungkam panasnya mentari. Mimpi masih jauh di angan
Anak-anak yang saban pagi membunuh lengang jalan dengan asa dan cita-cita, menyeka-nyeka peluh yang mengalir di kening. Ada harapan yang belum mampu diterka. Perjalanan mengejar asa adalah cita-cita.Â
Anak-anak kecil di lembah Bivak yang menaklukkan lelah dengan cita-cita. Dari sudut bukit merajut masa depan yang masih meraba-raba.
Melewati jarak dengan selaksa beban, menembus pagi, menerjang siang. Hidup memang harus direkayasa, menguasai ilmu, bisa dan beretika. Perjalanan memang masih membentang jalan. Tempuhlaj dengan iman dan taqwa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H