Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kebenaran di Ujung Asa

28 April 2019   15:51 Diperbarui: 28 April 2019   15:57 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengarlah suara itu begitu keras dan lantang bergema bergemuruh menggetarkan nadi bumi
Dengarkah pekikan- pekikan dan sorak yang menebarkan jantung
Menjerit kepedihan dan luka hati
Apa gerangan yang menghalang?

Dengarlah suara -suara  di kerumunan yang berteriak dengan suara serak, menusuk nurani
Suara-suara yang menolak kecurangan para pemimpin negeri
Dengarlah suara-suara itu kian keras menusuk samawi
Bersama-sama membuang sikap tak terpuji
Suara- suara nurani menolak rasa benci
Suara-suara berteriak ketidakjujuran politisi
Hentikan segala rasa benci dan dengki yang membakar negeri ini
Apa gerangan nan tengah terjadi?

Lihatlah, kerumunan-kerumunan yang menyuarakan tuntutan kebenaran
Tegakkan kebenaran
Tegakkan kebenaran
Hancurkan kemungkaran
Berangus kecurangan

Lihatlah  lembaran-lembaran spanduk itu menyampaikan pesan
Apakah benar kebenaran kini terkubur ke dalam lumpur
Benarkah kejujuran sudah dipejualbelikan?
Apatah nan tengah menggerayangi negeri yang dulu baldatun  taibatun warabul ghafur?

Mengapa fitnah, rasa benci dan dengki merebak wangi?
Mengapa cerca dan caci maki sesak di ruang angkasa?
Apa gerangan yang tengah melanda anak negeri?
Jangan perpecahan membelah nusantara
Jangan kemurkaan lebur memecah bangsa
Jangan biarkan anak negeri menanti keadilan yang makin mahal di negeri ini
Kebenaran, keadilan dan kejujuran hanya di ujung asa?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun